Pakar Lingkungan UNS Sebut 3 Penyebab Banjir Solo, Apa Saja?
Sementara itu, lanjutnya, mengenai keberadaan bangunan di bantaran sungai. Solo merupakan kota yang sudah berusia tua, sehingga rencana tata ruang wilayah (RTRW) tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (saat ini).
"Kalau RTRW yang sekarang itu kan bagaimana bantaran sungai 10 meter nggak boleh ada bangunan. Ini kalah, lebih dulu bangunannya," katanya. Selain itu, ego sektoral juga masih begitu terasa dalam menyikapi permasalahan banjir kemarin.
Mengenai pemeliharaan sungai dan bantaran yang tidak diperbolehkan dibangun, menurut dia, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) punya peran penting sebagai leading sektor.
"Namun harus tetap kolaboratif, duduk bersama. BBWS itu untuk urusan sungainya, kalau RTRW dengan DPUPR," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kota Solo diterjang banjir pada Kamis (16/2) atau tepat sepekan yang lalu. Sebanyak 21.846 jiwa terdampak dan 4.440 jiwa mengungsi.
Editor: Ahmad Antoni