Pemancing Ini Kaget saat Menarik Kail Pancing, Mengira Dapat Ikan Ternyata Mayat Bocah
KARANGANYAR, iNews.id – Seorang pemancing yang lagi asyik memancing ikan di Sungai Gaum, Karanganyar mendadak terkejut. Bagaimana tidak, saat menarik kail pancing, bukannya ikan yang didapat, melainkan tubuh manusia.
Diketahui tubuh manusia itu adalah seorang bocah berusia 13 tahun bernama Nain Leonard Zakaria. Bocah asal perumahan Saraswati RT 20/ RW10 Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar itu dilaporkan tenggelam di Sungai Gaum pada Sabtu (15/10) sore.
Di tempat yang sama, rekan Nain bernama Panji (15) juga ditemukan meninggal dunia. Keduanya dilaporkan hanyut tenggelam di Dam Sungai Gaum saat berenang tak bisa menyelamatkan diri.
Namun pada malam harinya, pukul 19.20 WIB berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia.
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto menceritakan kronologi kejadian berawal saat seorang sedang memancing di Dam Sungai Gaum kail pancingnya menyangkut sesuatu setelah ditarik ternyata bukan ikan melainkan tubuh manusia.
“Setelah diinfokan ke warga ternyata Panji (15) warga Perumahan Saraswati RT 20/RW 10 Desa Gaum Kecamatan Tasikmadu. Hasil visum tidak ada tanda-tanda kekerasan/penganiayaan atas permintaan keluarga korban langsung dibawa ke rumah duka,” kata Heru, Minggu (16/10/2022).
“Diduga Panji dan Nain Leonad Zakaria bermain berenang dan hanyut tidak bisa menyelamatkan diri akhirnya tenggelam," katanya.
Dengan informasi tersebat Kepala Kantor SAR Semarang memerintahkan Koordinator Basarnas pos SAR Surakarta Arif Sugiarto memberangkatkan 1 tim rescue untuk melakukan pencarian dan pertolongan disertai SAR air lengkap dengan alat selam
"Pencarian tim SAR gabungan difokuskan penyelaman sekitar dam Gaum, setelah upaya pencarian penyelaman korban berhasil ditemukan didasar sungai kedalaman sekitar 3 meter dalam keadaan meninggal dunia, selanjutnya dibawa ke RSUD Karanganyar" katanya.
Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan tim yang terlibat kembali kesatuannya masing-masing.
Editor: Ahmad Antoni