Pembangunan Pasar Simongan Semarang Terancam Mangkrak
SEMARANG, iNews.id - Pedagang Pasar Simongan, Kota Semarang, Jawa Tengah, dipastikan bakal lebih lama menempati pasar relokasi. Pasalnya, sampai saat ini poyek pembangunan Pasar Simongan tidak dapat diselesaikan oleh pelaksana proyek.
Para pedangan pun mulai dihantui kecemasan. Mereka merasa khawatir pembangunan tidak bisa dilanjutkan karena saat ini sudah tutup tahun anggaran. Dan jika hal itu terjadi, maka pembangunan Pasar Simongan dapat dipastikan akan mangkrak dan tak dapat diselesaikan tepat waktu.
Diketahui, proyek pembangunan Pasar Simongan dikerjakan oleh PT Dinamika Persada Sehati dari Kabupaten Pati. Nilai kontrak proyek ini Rp5.451 miliar. Sedangkan waktu pengerjaan dimulai 18 Oktober 2017 sampai 26 Desember 2017.
Feri, salah seorang pedagang di Pasar Simongan mengharapkan, pembangunan bisa diselesaikan tahun ini. Dengan begitu para pedagang bisa segera pindah ke lokasi pasar baru yang lebih nyaman. "Kita disini (lokasi pasar relokasi) sejak Maret. Kondisinya ya seperti ini. Kalau hujan kadang air masuk ke dalam kios," katanya, Rabu (27/12/2017) siang.
Dia mengaku, dijanjikan oleh lurah pasar bahwa tanggal 15 Januari 2018 mendatang sudah bisa pindah ke pasar yang baru. "Sebelumnya waktu awal-awal pembangunan katanya akhir bulan ini (Desember) sudah pindah," ujar Feri.
Meski dijanjikan sudah bisa pindah pertengahan bulan depan, namun para pedagang tidak yakin hal itu akan terjadi. Pasalnya, hingga saat ini progres pembangunan Pasar Simongan baru mencapai sekitar 50%.
Berdasarkan pantauan di lokasi pembangunan, Rabu (27/12/2017) siang, puluhan pekerja masih berkerja meski kontak pekerjaan sebenarnya sudah selesai pada Selasa, 26 Desember 2017, kemarin.
Para pekerja nampak menyelesaikan pembangunan dinding pasar. Namun ada pula yang mengerjakan lapak untuk pedagang. Secara keseluruhan pun belum nampak berbentuk pasar, karena yang sudah selesai dibangun baru bangunan luar saja.
Samsul Ma'arif, kepala tukang pembangunan Pasar Simongan mengakui, pembangunan tidak akan selesai sampai akhir Desember. Kalaupun dipaksakan, lanjut dia, akhir bulan Januari baru bisa selesai.
Dia mengakui, jika sejak awal kontraktor menggunakan jasanya ia berani memastikan pekerjaan bisa selesai tepat waktu."Saya baru pegang proyek ini tiga minggu. Sebelumnya dikerjakan mandor lain. Saya dipangil untuk menyelesaikan ini sampai akhir bulan, tapi saya jawab saya tidak sanggup karena pekerjaan masih terlalu banyak," katanya.
Editor: Himas Puspito Putra