Pementasan Drama Tari Pesantenan Gairahkan Kesenian Tradisional di Pati
Penggiat Seni Budiono mengatakan, drama tari pesantenan ini merupakan kreasi baru yang mengusung cerita Dumadine Pati Pesantenan. Cerita drama tari pesantenan itu dimainkan 15 seniman dari LP3 Sanggar Seni Paringga Jati Raras Pari asuhan Budiono.
Menurutnya, cerita dalam Dumadine Pati Pesantenan menggambarkan tekad serta niat kuat Raden Kembangjoyo untuk memperluas wilayah dan membangun Kadipaten baru dapat terwujud, meski harus menghadapi rintangan cukup berat.
Di kala babat hutan kemiri segala rintangan mampu teratasi berkat bantuan penjual dawet Ki Segolo. Takluknya Ratu Jin Mayangsari beserta pengikutnya menjadi bukti sejarah dan saksi bedirinya Kadipaten Pati Pesantenan.
“Dengan kemenangan itu Pati Pesantenan berkibar yang awal mulanya nama diambil dari Tepung Pati dan Santen hingga jadi Kadipaten Pati Pesantenan,” ujarnya.
Dia mengatakan, permainan tari cerita zaman dulu yang saat ini sudah mulai punah. Tetapi dalam tari kolosal pesantenan, permainan itu dimunculkan kembali agar masyarakat tidak lupa. Apalagi, kesenian saat ini sudah modern, sehingga banyak diantara mereka yang tidak mengetahui kesenian tradisional tersebut.
Selain itu, ada juga tarian yang dikhususkan untuk menunjukan potensi unggulan di Kabupaten Pati. Misalnya, tari tayub yang berasal dari kata di tata ben guyub (ditata biar guyub). Tujuannya tidak lain adalah menuju pada semboyan Pati Bumi Mina Tani.
Editor: Ahmad Antoni