Pemkot Semarang Geger, PNS Bapenda Dikabarkan Hilang

SEMARANG, iNews.id – Kabar mengejutkan datang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Pemkot Semarang mengonfirmasi kehilangan salah seorang pegawainya.
Diketahui, pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) bernama Iwan Boedi Prasetjo Paulus (51). Iwan tercatat menjabat Kasi Penetapan Bapenda Kota Semarang.
Dia dikabarkan hilang sejak Rabu (24/8/2022). Salah satu rekan kerjanya mengungkapkan, Iwan berangkat kerja sekitar pukul 06.40 WIB dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario warna merah berpelat merah dengan nopol H 9799 RA.
Sebelum dikabarkan hilang, keberadaan Iwan masih terpantau kamera CCTV di kawasan Simpang Tiga Akademi Kepolisian (Akpol), Jalan Sultan Agung Semarang.
"Di Akpol masih terpantau CCTV sekitar pukul 07.00 WIB, namun setelah dari situ sudah tidak kelihatan lagi sampai kantornya," ujarnya, Selasa (30/8/2022).
Sementara, pihak keluarga tak mengetahui penyebab hilangnya Iwan. Tak ada gerak-gerik yang mencurigakan sebelum dikabarkan hilang. Iwan meninggalkan seorang istri dan empat anaknya.
“Saat akan pergi, Mas Iwan selalu berpamitan. Baik itu dengan keluarga maupun rekan dan atasan di instansi tempat Iwan bekerja,” ujar Yosef, adik Ipar Iwan. Bahkan, kata dia, sebelum kerja masih sempat menyiapkan mobil untuk istrinya.
Pihak keluarga sendiri telah melaporkan hilangnya Iwan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang pada Kamis (25/8). Informasi hilangnya Iwan juga telah dibagikan melalui berbagai kanal media sosial. Namun hingga kini belum ada perkembangan terkait keberadaan Iwan.
Terpisah, Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari menyampaikan bahwa hilangnya pegawainya tersebut sudah diketahui sejak Rabu (24/8). Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan keluarga untuk melaporkan hilangnya Iwan ke Polrestabes Semarang, sehari setelahnya.
"Iya benar, kami sudah melaporkan ke Kepolisian," katanya. Pengecekan juga dilakukan melalui rekaman CCTV di sepanjang jalan yang dilalui Iwan saat berangkat bekerja. Namun, sampai sekarang belum ada perkembangan terkait keberadaannya.
Editor: Ahmad Antoni