Perayaan Syawalan, Ribuan Warga Pekalongan Berebut Lopis Raksasa 2 Ton
PEKALONGAN, iNews.id – Berbagai cara dilakukan masyarakat dalam merayakan syawalan atau 7 hari setelah Lebaran. Seperti yang dilakukan warga Kota Pekalongan dan sekitarnya menyerbu festival lopis raksasa Krapyak.
Ribuan masyarakat dari berbagai daerah memadati lokasi pemotongan dan pembagian lopis raksasa di Kelurahan Krapyak gang 8 Kota Pekalongan.
Sebelumnya pembuatan lopis raksasa dilaksanakan di Musala Darul Naim yang berada tak jauh dari lokasi pemotongan. Dalam tradisi syawalan ini, lopis yang disediakan oleh warga Krapyak berukuran raksasa. Lopis berbahan dasar ketan ini memiliki berat 1.830 kg atau hampir dua ton, tinggi 223cm dan diameter 250 cm.
Antusias masyarakat sangat tinggi setelah beberapa tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19. Mereka meyakini potongan lopis ini membawa keberkahan bagi masyarakat yang memakannya.
Lopis ini merupakan makanan khas Pekalongan yang berasal dari Kelurahan Krapyak. Lopis terbuat dari beras ketan dibungkus daun pisang kemudian direbus hingga tiga hari sampai masak.
Usai dipotong secara resmi oleh Wali Kota Pekalongan, lopis raksasa ini langsung diserbu warga. Ribuan masyarakat dari orang tua hingga anak-anak rela berdesakan demi mendapatkan secuil lopis ini.
Mereka berebut mendapatkan makanan khas Pekalongan ini. Warga merasa bangga serta senang jika sudah bisa ikut menikmati lopis raksasa tersebut.
“Tradisi warga Pekalongan adalah setelah lebaran hari pertama, masyarakat berpuasa 6 hari. Pada hari ke-7 warga kemudian merayakan syawalan dengan cara membuat lopis raksasa,” kata Wali Kota Pekalongan, Ahmad Afzan Arslan Djunaid, Sabtu (29/4)
“Grebeg syawal lopis raksasa ini merupakan budaya tradisi turun temurun yang sudah puluhan tahun berkembang di masyarakat. Setiap tahun besar dan berat lopis yang dipotong tersebut selalu bertambah,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni