Petani Kopi di Temanggung Disarankan Tumpang Sari dengan Jahe, Ini Keuntungannya
TEMANGGUNG, iNews.id – Petani kopi di Kabupaten Temanggung disarankan melakukan tumpang sari dengan tanaman jahe agar lahan lebih produktif. Budi daya kedua tanaman dimungkinan karena jarak tanaman kopi tidak begitu rapat.
Kepala Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Temanggung, Joko Budi Nuryanto mengatakan, dalam satu hektare idealnya bisa mencapai 1.400-1500 tanaman kopi. Namun kebanyakan petani di Temanggung dalam satu hektare hanya diisi sekitar 700 tanaman.
"Dengan jarak tanam seperti itu, maka sangat memungkinkan tumpang sari dengan jahe, sehingga sambil menunggu panen kopi, petani dapat tambahan hasil dari jahe," kata Joko Budi Nuryanto, Jumat (31/3/2023).
Apalagi tanaman jahe tidak merusak tanaman lain. Tumpang sari dengan jahe sudah dilakukan Garut, Jawa Barat dan hasilnya bagus.
Joko tidak menyarankan petani kopi melakukan tumpangsari dengan tanaman pisan. Sebab bisa menjadi sumber sarang nematoda, sarang penyakit tanaman kopi.
"Saya tidak melarang menanam pohon pisang tapi jangan di tengah-tengah tanaman kopi, bisa di bagian pinggir," katanya.
Ia mengakui, sebagian petani lebih suka dengan tanaman pisang. Padahal dengan tanaman pisang ini kondisi lembab dan menjadi sarang nematoda.
Pihaknya juga mulai mengubah kebiasaan petani menggunakan naungan sengon. Saat ini petani sudah melakukannya karena berisiko waktu ditebang bisa merusak tanaman kopi.
Editor: Ary Wahyu Wibowo