Pramuka Unnes Cetak Rekor Pionering Tali dan Tari Warok dengan Peserta Terbanyak

SEMARANG, iNews.id – Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk ke sekian kalinya menorehkan prestasi di dunia pendidikan. Kali ini menciptakan rekor pionering penggunaan tali warok dan tari warok secara virtual dengan diikuti peserta mahasiswa baru terbanyak.
Rekor kegiatan yang diikuti 9.210 peserta mahasiswa baru secara daring ini dalam rangka orientasi kepramukaan perguruan tinggi Unnes 2021 tersebut tercatat dalam Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid).
Menurut Ketua Gugus Depan (Kagudep) Ambalan Racana Wijaya - Tunggawijaya Unnes, Noorrochmat Isdaryanto pembuatan dadung atau tali warok yang dilakukan oleh mahasiswa baru menari dengan menggunakan potongan dari keseluruhan tali warok.
“Jadi ada delapan fakultas yang ikut menari warok itu terpotong-potong kalau disatukan menjadi kesatuan seperti fungsi tali yakni menyatukan,” kata Noorrochmat usai menerima penghargaan Leprid, Sabtu (28/8/2021).
Dia mengatakan, tali warok mempunyai makna yang sesuai dengan prinsip dasar kepramukaan, yakni bertakwa kepada Tuhan, yakni untuk terus menghubungkan tali jiwa kepada Tuhan. Kepada bangsa Negara, diri sendiri dan kode kehormatan Pramuka yakni satya dharma pramuka.
“Empat ini juga melambangkan seorang pramuka sebagai pandu yang disebut dalam lagu Indonesia Raya harus terus menjaga empat consensus kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Selain itu, terhimpun dalam tiga adalah kalau dalam pramuka disebut Satya, warok sebagai ksatria yang terus menerus akan menjaga Persatuan dan Kesatuan. Ini dijadikan sebagai metode kalau dalam kepramukaan tidak sekedar teori tetapi juga praktik.
Kemudian kaitannya dengan tari tentunya menggambarkan tentang olah pikir, olah rasa, olah jiwa dan olahraga yang dalam pramuka dinamakan spiritual, emosional, social, serta intelektual dan fisik.
“Karena orang menari itu butuh wirogo, wiromo dan wiroso itulah pendidikan karakter yang mencoba terintgral di dalam penugasan lkepramukaan,” ujarnya.
Pendiri dan Ketua Umum Leprid, Paulus Pangka mengatakan gerakan yang digagas oleh Gugus Depan Ambalan Racana Wijaya - Tunggawijaya Unnes, layak tercatat dalam Lembaga Prestasi Indonesia Dunia.
“Sebab itu kami memberikan penghargaan terkait gerakan pramuka untuk memelihara salah satunya adalah menyatukan dan saling melengkapi,” ujar Paulus.
“Kegiatan ini sangat tepat untuk diperkenalkan oleh mahasiswa baru sebagai bekal bagi mahasiswa untuk memiliki kecakapan, dan keterampilan dalam berkarya untuk meneruskan masa depan yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Menurutnya, edukasi budaya yang diangkat adalah pengenalan akan tari warok yang dikenal sebagai tarian khas Ponorogo, dimana mahasiswa baru diajak untuk belajar saling memahami, mencintai keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Editor: Ahmad Antoni