Profil Bandara Ahmad Yani Semarang, Floating Airport Pertama di Indonesia
Pada 2018, bandara ini berganti nama menjadi Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 974 tanggal 26 Juni 2018.
Majalah internal PT Angkasa Pura (AP), Angkasa Pura Magazine pada edisi Oktober-Desember 2017 menyebut bandara dengan proyek investasi sebesar Rp2,075 triliun ini mempunyai fasilitas yang modern.
Bandara ini mempunyai konsep eco-green airport dengan desain unik yang seolah mengapung di atas air (floating airport). Ini adalah konsep pertama yang diterapkan di bandara di Indonesia.
Bandara Ahmad Yani mempunyai luas terminal 58.652 meter persegi dan luas apron 72.522 meter persegi. Bandara ini mampu menampung 13 pesawat dengan fasilitas parkir mencapai 43.633 meter persegi yang dapat menampung 1.200 kendaraan.
Pada Juni 2023, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani melayani penumpang sebanyak 169.632 orang. Jumlah tersebut meningkat 20 persen dibandingkan pada Juni 2022 sekitar 141.456 orang.
Pertumbuhan juga terjadi pada pergerakan pesawat udara. Pada Juni 2023, pergerakan pesawat udara mencapai 1.458 pergerakan. Tumbuh 25 persen jika dibandingkan jumlah pergerakan pesawat pada Juni 2022 sebanyak 1.168 pergerakan.
Editor: Reza Yunanto