Puluhan Mahasiswa Demo Tolak Penambangan Batu Andesit di Desa Wadas

PURWOREJO, iNews.id - Puluhan mahasiswa yang tergabung gerakan masyarakat peduli alam Desa Wadas (Gempadewa) menggelar unjuk rasa di Bundaran Tentara Pelajar Purworejo, Rabu (23/3/2022). Mereka menyuarakan penolakan tambang di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Aksi diawali dengan berorasi di titik kumpul, di depan Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). Selain berorasi, para mahasiswa juga membentangkan spanduk dan poster-poster penolakan tambang batu andesit di Desa Wadas.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa longmarch dan menggelar orasi di depan gedung DPRD Kabupaten Purworejo.
Koordinator lapangan (korlap) aksi Bayu Setiawan mengatakan pihaknya menolak segala bentuk perampasan ruang hidup yang menindas rakyat baik di Desa Wadas maupun di daerah lainnya.
“Hal ini menjadi sangat serius karena lahan yang akan ditambang di Desa Wadas seluas 144 hektare lahan milik warga,” katanya.
Penolakan dari jaringan front dan masyarakat atas upaya tambang yang akan dilakukan di Desa Wadas sampai detik ini masyarakat masih menolak rencana tambang quarry dan cabut IPL
Diketahui, Desa Wadas menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Desa Wadas memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.445 jiwa pada 2020, naik 10,55 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari hampir 1500 jiwa tersebut sampai saat ini masih terjadi pro kontra soal penambangan yang ada di desa setempat.
Menurutnya, penolakan rencana tambang tersebut bukan tanpa dasar, melainkan berdasarkan atas kesepakatan warga yang memang sudah turun menurun menempati desa tersebut.
“Mereka mengaku bahwa pekerjaan sebagai petani pun di Desa Wadas sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Bayu.
Dia menegaskan bahwa tuntutan ini bukan tanpa dasar. Karena sejak dulu memang masyarakat Wadas secara turun temurun memang petani yang sudah bersyukur dan merasa tercukupi.
Editor: Ahmad Antoni