Puluhan Warga Positif Covid-19 dan 1 Meninggal, Desa Manduraga Purbalingga Lockdown

PURBALINGGA, iNews.id – Desa Manduraga, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terpaksa di-lockdown. Setelah puluhan warganya positif Covid-19 dan satu orang meninggal.

Lockdown di desa ini dilakukan dengan menutup total semua akses jalur perbatasan antardesa dengan melarang warga luar desa masuk untuk mencegah menyebarnya penularan Covid-19 dari luar wilayah. 

Baca Juga

Camat dan 2 Pegawai Kecamatan di Purbalingga Positif Covid, 1 Warga Meninggal

Warga desa setempat menutup semua akses keluar masuk dengan cara membuat palang dari bambu  yang dipasang di jalur perbatasan dengan desa lainnya. Di Desa Manduraga  terdapat empat titik jalur yang ditutup yang berbatasan dengan Kabupaten Banyumas.

Tak hanya menutup akses jalan keluar masuk desa, tim Satgas Covid-19 juga menutup pasar tradisional. Sebab dianggap rawan terjadi penularan Covid-19 antarwarga.

Baca Juga

Kunjungi Bandara JB Soedirman di Purbalingga, Ini Harapan Presiden Jokowi

Selama dilakukan lockdown, Tim Satgas Desa Covid-19 melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada warga dengan berkeliling desa. Tim Satgas Covid-19 mengimbau agar warga semakin meningkatkan protokol kesehatan, sebab jumlah warga yang positif semakin meningkat.

Baca Juga

Purbalingga Geger, Bayi Baru Lahir Ditemukan di Hutan Pinus

“Kita lakukan lockdown lokal karena yang kena positif Covid-19 sudah 21 orang ditambah ada yang meninggal 1. Sudah lebih 3 KK, jadi syarat buat lockdown bisa,” kata Kepala Desa Manduraga, Hardizon, Kamis (17/6/2021). 

“Semua akses ditutup yang ke arah daerah Kramat. Tapi akses yang pintu masuk warga saya itu buka tutup,” katanya. Dalam sepekan terakhir, jumlah warga Desa Manduraga yang dinyatakan positif Covid-19 berjumlah 22 orang, satu orang di antaranya meninggal dunia

Baca Juga

Tak Diberi Jatah, 2 Preman Keroyok Pedagang Buah di Purbalingga

Saat ini terdapat 21 warga yang dinyatakan positif Covid-19, sebanyak 12 orang menjalani isolasi mandiri di rumah dan sisanya menjalani perawatan di dua rumah sakit yaitu RSUD Banyumas dan Rumah Sakit DKT Purwokerto .

Editor: Ahmad Antoni