Puncak Harsiarnas ke-88, Pelaku Dunia Penyiaran Napak Tilas Sejarah di Solo

Ketua Panitia Hari Penyiaran Nasional Hardly Stefano Fanelon Pariera mengatakan, di tengah perkembangan industri penyiaran, para pelaku penyiaran ini senantiasa mengingat semangat awal dari penyiaran yang berjuang sejak awal untuk mencerdaskan kehidupan bangsa membangun nasionalisme.
"Dan ini harus menjadi semangat bagi teman-teman industri penyiaran agar senantiasa memproduksi konten-konten yang baik dan berkualitas sesuai demgn semangat mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Hardly, Minggu (28/3/2021).
Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia, Syafri Nasution mengatakan penyiaran pertama kali digelar di Kota Solo tahun 1933 oleh Mangkunegoro VII.
"Kegiatan di Solo ini untuk mengingat kembali perjalanan perkembangan dunia penyiaran di Indonesia. Harapannya, di hari penyiaran ini tentunya ke depannya semakin maju dengan pertumbuhan media baru, namun tetap harus bisa eksis memberikan informasi dan hiburan bagi masyarakat Indonesia," katanya.
Dengan tema penyiaran sebagai pendorong kebangkitan ekonomi pasca pandemi ini harapannya ke depannya akan semakin maju dengan pertumbuhan media baru.
"Namun tetap harus bisa eksis memberikan informasi dan hiburan bagi masyarakat Indonesia," katanya.
Editor: Ahmad Antoni