Rentetan Gempa di Jateng Berdekatan dengan Jalur Sesar Merapi Merbabu, Rawa Pening dan Ungaran
Dia mengatakan mengatakan bahwa gempa swarm bukan sekali ini terjadi di Indonesia. Beberapa fenomenanya pernah terjadi beberapa kali, di antaranya di Klangon, Madiun pada Juni 2015; Jailolo, Halmahera Barat pada Desember 2015; dan Mamasa, Sulawesi Barat pada November 2018.
“Masa berakhirnya aktivitas swarm berbeda-beda, dapat berlangsung selama beberapa hari, beberapa minggu, beberapa bulan, hingga beberapa tahun seperti halnya swarm Mamasa Sulawesi Barat yang mulai terjadi sejak akhir tahun 2018 dan masih terus terjadi hingga saat ini,” kata Daryono.
Dampak gempa swarm jika kekuatannya cukup signifikan dan guncangannya sering dirasakan dapat meresahkan masyarakat. “Masyarakat diiimbau untuk tidak panik tetapi waspada. Terjadinya fenomena gempa swarm ini setidaknya menjadikan pembelajaran tersendiri untuk masyarakat, karena aktivitas swarm memang jarang terjadi,” paparnya.
Namun demikian, kata dia, jika belajar dari berbagai kasus gempa swarm di berbagai wilayah, sebenarnya tidak membahayakan jika bangunan rumah di zona swarm tersebut memiliki struktur yang kuat.
“Jika struktur bangunan lemah maka dapat menyebabkan kerusakan bangunan rumah seperti yang saat ini sudah terjadi pada beberapa rumah warga di Banyubiru dan Ambarawa,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni