get app
inews
Aa Text
Read Next : Bareskrim Bongkar Pengoplosan Gas Elpiji di Sukoharjo, Kerugian Negara Capai Rp5,4 Miliar

Rumah Warga di Sukoharjo Hanyut Tergerus Abrasi Sungai Bengawan Solo

Selasa, 07 Maret 2023 - 22:26:00 WIB
Rumah Warga di Sukoharjo Hanyut Tergerus Abrasi Sungai Bengawan Solo
Rumah di Dusun Dliyun, Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo yang hanyut tergerus abrasi Sungai Bengawan Solo. Foto: Ist.

SUKOHARJO, iNews.id - Satu rumah di Dusun Dliyun, Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo hanyut tergerus abrasi Sungai Bengawan Solo. Penghuni rumah bersama warga mengevakuasi perabot rumah yang masih bisa diselamatkan, Selasa (7/3/2023). 

Peristiwa rumah tergerus abrasi Sungai Bengawan Solo merupakan yang kesekian kalinya di lingkungan itu. Rumah yang hanyut ditinggali Untari, Wiyono beserta ibu mereka yang telah lanjut usia.

Sekretaris Desa Dalangan, Supriyanto mengatakan, ruangan bagian dapur jatuh ke sungai dengan kedalaman tebing sungai sekitar 20 meter. Sementara bangunan yang tersisa terancam longsor karena tebing sungai tergerus air yang saat ini berarus deras. 

Warga sekitar bersama pemilik rumah bergotong royong mengevakuasi barang-barang yang ada. Pemilik rumah mengungsi ke rumah saudara yang tak jauh dari lokasi tersebut. 

“Ada dua titik di Desa Dalangan dalam kondisi kritis terdampak abrasi Sungai Bengawan Solo, yakni di Dusun Dliyun dan Dusun Gendungan. Total ada delapan rumah yang hanyut dan dibongkar,” kata Supriyanto.

Abrasi tebing Sungai Bengawan Solo di Desa Dalangan sudah berlangsung sekitar 12 tahun terakhir. Jarak permukiman dengan sungai dari semula 200 meter tinggal tersisa kurang lebih 50 meter.

Selama terjadi abrasi, belum pernah dilakukan penanganan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Padahal, berkali-kali pemerintah desa, kecamatan hingga pemerintah daerah mengadukan kondisi kritis tersebut.

Dikatakannya, pihak desa sempat menawarkan relokasi pada pemilik rumah terdampak. Namun setelah pendataan dan pemetaan, tanah kas desa yang menjadi alternatif relokasi berada di bantaran sungai.

Sementara, untuk pengadaan tanah khusus menangani korban abrasi terkendala anggaran. Pemerintah daerah tidak memiliki anggaran yang memadai.

Saat ini, pihak desa berharap rumah yang terdata masuk radius ancaman abrasi untuk waspada dan menyelamatkan diri guna mengantisipasi timbulnya korban.

Pemilik rumah, Untari mengatakan, pihaknya telah memindahkan seluruh barang dan menempati rumah kakaknya yang saat ini kosong ditinggal merantau. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut