Satu Rumah di Blora Rata dengan Tanah usai Dilalap Si Jago Merah

BLORA, iNews.id - Satu rumah warga di Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng) rata dengan tanah usai dilalap si jago merah, Senin (16/11/2020). Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB saat kondisi rumah sepi ditinggal pemiliknya ke sawah.

Diketahui rumah tersebut milik Kusaen (65) seorang petani warga Dukuh Nglencong RT 06 RW 08 Desa Tawangrejo, Kecamatan Kunduran, Blora. Kebakaran pertama kali diketahui oleh salah satu warga yang mendengar suara seperti percikan api dari sebelah rumahnya.

Baca Juga

Kebakaran Apartemen di Hong Kong Tewaskan 7 Orang, 17 Lainnya Luka

"Mendengar ada percikan api, saksi keluar rumah, mengecek ternyata rumah milik Kusaen bagian belakang terbakar," ucap Kapolsek Kunduran Iptu Lilik Eko Sukaryono

Kemudian lanjutnya, saksi langsung berteriak minta tolong ada rumah kebakaran. Warga sekitar lalu berusaha membantu memadamkan api dengan air di sekitarnya.

Baca Juga

Perumahan Padat Penduduk di Cideng Jakpus Kebakaran, 16 Mobil Damkar Dikerahkan

Selang setengah jam, tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba dilokasi untuk melakukan pemadaman. Namun, karena bangunan rumah yang terbuat dari kayu, membuat rumah dengan cepat terbakar dan rata dengan tanah.

"Karena memang rumah ini terbuat dari kayu, jadi dengan mudah api menghabiskan seluruh bangunan. Tidak ada yang tersisa," kata Lilik.

Baca Juga

Kantor RTMC Ditlantas Polda Jatim Kebakaran

Dari hasil pemeriksaan dan olah Tempat Kejadian perkara (TKP) diketahui api berasal dari perapian tungku tradisional yang digunakan untuk memasak.

"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan korban, Api berasal dari Perapian tungku tradisional yang berada rumah bagian belakang," katanya.

Menurut istri korban sekira jam 05.30 WIB istri korban selesai memasak telur. Kemudian karena merasa terburu-buru ke sawah, istri korban mematikan perapian dengan memercikkan air.

Tetapi tidak memastikan apinya sudah padam. Lalu di tinggalkan ke sawah. Akibat kejadian ini korban mengalami kerugian sekitar Rp60 juta.

Editor: Nani Suherni