Sembuh dari Kanker, Warga Salatiga Ini Bikin Kafe Organik Cegah Penyakit Berbahaya
SALATIGA, iNews.id – Bisnis kuliner yang dirintis Setyo Budi, warga Sidomulyo Kota Salatiga ini cukup unik. Dia bersama sang istri mengelola kafe dan resto berkonsep organik.
Ide pembuatan kafe itu berawal setelah dia berhasil sembuh dari kanker kelenjar getah bening berkat mengonsumsi makanan organik.
Konsep kafe dan resto ini dibuat dari kebun ke meja makan. Pengunjung yang datang didominasi orang-orang yang memiliki riwayat berbagai penyakit.
Menu-menu makanan diolah dari tanaman hasil kebun yang ditanam di dalam kafe, sehingga pengunjung dapat melihat langsung proses mengolah makanan dari panen hingga penyajian.
Seiring berjalannya waktu, kini kafe tak hanya dikunjungi oleh orang-orang penyintas kanker saja.
Banyak pengunjung yang tertarik dengan berbagai menu serba organik yang ditawarkan. “Menu makanan dan minumannya juga bervariasi,” kata Yuse, seorang pengunjung, Kamis (3/8).
Pengelola kafe Setyo Budi mengatakan bahwa idenya berasal dari penyakit kanker kelenjar getah bening yang ia derita saat bertugas dan bekerja untuk perserikatan bangsa-bangsa (PBB) di Sudan pada 2016.
“Selama pengobatan berjalan, dokter menyarankan untuk mengonsumsi makanan organik di samping pengobatan kemoterapi,” kata Setyo Budi.
“Saya pun membuat kebun seluas 200 meter persegi di area rumah. Yang awalnya hanya ditanami untuk kebutuhan pribadi dan keluarga. Setelah selalu mengonsumsi makanan organik saya dinyatakan sembuh total pada Oktober 2021,” ujarnya.
Arina, istri Setyo Budi menambahkan, berbagai menu dari bahan organik dan konsep yang diusung banyak pengunjung meminta untuk memasak menu sehat.
“Peluang inilah terdapat pangsa pasar sehingga kami berani melakukan ekspansi dalam bentuk resto dengan berbagai menu bervariasi,” ujarnya.
Konsep organik ini juga memiliki misi untuk merevitalisasi tanah. Dengan adanya tumbuhan organik sama dengan menetralkan tanah.
“Meski bahan baku tanam sendiri, namun sebagian juga beli atau bekerja sama dengan petani organik di wilayah sekitar Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni