Semua Daerah Harus Kompak soal Larangan Mudik, Ganjar: Kalau Nggak, Bahaya Sekali

SEMARANG, iNews.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan 35 Kota Kabupaten di wilayahnya kompak soal pelarangan mudik Lebaran. Ganjar mengimbau agar sosialisasi terkait larangan mudik digencarkan.
Menurutnya, seluruh daerahnya seragam terkait pelarangan mudik."Sekarang kita harus seragam, kalau nggak ini bahaya sekali nanti. Kita hari ini udah kita putuskan kita akan seragam. Justru yang diperlukan sekarang adalah sosialisasi," kata Ganjar, Senin (13/4/2021).
Terkait sosialisasi ini, dia juga meminta kepada paguyuban-paguyuban warga Jateng di wilayah Jabar dan DKI Jakarta untuk memberikan pemahaman terkait mudik. Menurutnya, mudik bisa tetap dilakukan asalkan tidak mengambil waktu yang sama saat libur Lebaran.
"Sudah banyak yang tanya kepada saya,'pak udah 2 tahun nggak mudik ya sekarang aja. Kalau sekarang kan bisa ting pretil, tidak semuanya, tidak rombongan, tidak bareng-bareng. Sebab kalau waktunya ngambil pada saat lebaran, dan terjadi pergerakan massa yang luarbiasa pasti akan naik nanti," katanya.
Adapun timeline patroli pelarangan mudik di Jawa Tengah akan dimulai pada 1 Mei mendatang. Rinciannya, mulai 1-5 Mei adalah sosialisasi pelarangan. Kemudian pada 6-17 Mei larangan mudik sesuai instruksi pemerintah pusat. Secara umum, disampaikan Ganjar dalam rapat, patroli pelarangan mudik akan dimulai sejak tanggal 1 hingga 21 Mei 2021.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada tokoh agama untuk mensosialisasikan terkait keputusan dari Kementerian Agama tentang penyelenggaraan ibadah Ramadan di tengah Covid-19. Sehingga, tempat salat serta proses pelaksanaan ibadah dapat berjalan dengan baik.
"Kita akan ajak mensosialisasikan lewat tokoh agama umpamanya keputusan dari kementerian agama terkait bagaimana proses beribadah selama Ramadan, sehingga masjid, tempat ibadah, tempat untuk solat bisa dimenej dengan baik dengan kapasitas yang cukup," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ganjar berharap masyarakat tidak lengah meski situasi Covid-19 saat ini sedang menurun. Sehingga, pilihan pelarangan dan pengendalian jadi keputusan terbaik saat mudik lebaran 2021.
"Jangan sampai terjadi kemudian gelombang kedua karena kita lengah, dan mudik ini bagian dari pergerakan massa yang paling gede dalam sejarah. sehingga potensi itu mesti kita mitigasi sejak awal,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni