Singgah ke Brebes, Jangan Sekali-Kali Ambil Ikan di Desa Kaki Gunung Slamet Ini
BREBES, iNews.id – Kampung unik di Kabupaten Brebes ini memiliki pemandangan alam yang memesona dan berhawa sejuk. Namun, di balik keindahannya desa yang berada di kaki Gunung Slamet ini menyimpan misteri yang hingga kini belum terpecahkan.
Masyarakat maupun wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata di kampung tersebut dilarang mengambil ikan jika tidak ingin terkena akibatnya.
Ya, Telaga Ranjeng namanya. Kawasan cagar alam di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes itu dihuni ribuan ikan yang hingga kini masih menjadi misteri.
Konon terdapat istana gaib para penunggu telaga yang mitosnya masih dipercayai warga sekitar.
Telaga Ranjeng ini berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Kesan mistis mulai terasa saat memasuki Telaga Ranjeng yang memiliki luas 18 hektare lebih yang dikelilingi hutan lindung seluas lima 50 hektare.
Telaga Ranjeng dipenuhi ribuan ikan yang berganti jenis setiap ada peristiwa besar. Konon ikan lele raksasa di telaga tersebut merupakan kutukan seorang santri yang durhaka kepada gurunya, hingga dikutuk menjadi ikan lele raksasa.
Mitos di masyarakat berkembang ikan lele raksasa sebagai salah satu penunggu di Telaga Ranjeng sehingga warga dan para pengunjung tidak ada yang berani mengusik keberadaan ikan-ikan di Telaga Ranjeng. Hal itu karena diyakini jika ada yang mengambil ikan tersebut maka orang yang mengambilnya akan mengalami petaka.

Sebelumnya pada saat menjelang tsunami Aceh tahun 2004 lalu, ribuan ikan lele di Telaga Ranjeng hilang dan berganti menjadi ikan nila. Hingga kemudian berganti lagi menjadi ikan lele.
Namun ribuan ikan lele sudah tidak tampak lagi sejak tahun 2010 lalu, setelah hilang secara misterius. Kini ribuan ikan lele Telaga Ranjeng berganti menjadi ikan emas, nila dan kalper yang berukuran besar. Padahal tak ada seorang warga pun yang menabur benih ikan-ikan tersebut.
Kepala Desa Pandansari Irwan Susanto menceritakan, kejadian aneh menimpa pada seorang pengunjung beberapa waktu lalu.
“Seorang pengunjung memegang ikan emas sambil berfoto selfi, seketika ikan emas tersebut terjatuh dari gendongan. Setelah pulang pengunjung tersebut bermimpi bertemu dengan ikam emas yang dipegang, hingga pada pagi harinya seluruh badan terasa sakit,” katanya, Minggu (19/9/2021).
Guna mencegah kejadian-kejadian aneh warga setempat menggelar upacara adat ratiban yakni mengumpulkan ratusan gunungan tumpeng untuk dimakan bersama. Ritual ini merupakan wujud rasa syukur kepada sang pencipta.
Editor: Kastolani Marzuki