get app
inews
Aa Text
Read Next : Kakak Adik di Kudus Tewas Dibacok Tetangga, Polisi Ungkap Motif Dendam

Stok Terbatas, Kudus Butuh Tambahan Vaksin PMK

Rabu, 01 Februari 2023 - 08:48:00 WIB
Stok Terbatas, Kudus Butuh Tambahan Vaksin PMK
Ilustrasi - Vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Foto: dok.

KUDUS, iNews.id - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus masih membutuhkan tambahan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Masih banyak ternak yang belum divaksin, sedangkan alokasi vaksin yang diterima baru 200 dosis.

"Permintaan yang kami ajukan sebelumnya 1.000 dosis, namun baru terealisasi 200 dosis," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Agus Setiawan, Selasa (31/1/2023).  

Ia memperkirakan, 200 dosis tersebut akan habis dalam waktu dekat. Sebab sebagian sudah terpakai untuk disuntikkan ke hewan ternak. Bahkan, tim vakasinasi terus menyasar hewan ternak yang belum divaksin.

Selain itu, dari stok vaksin tersebut tidak hanya untuk vaksin dosis pertama, karena sebagian juga digunakan untuk vaksinasi lanjutan atau vaksin dosis kedua.

Target vaksinasi pada tahun 2022 mencapai 6.205 ekor hewan ternak. Namun karena keterbatasan stok vaksin realisasinya masih kurang 500-an ekor.

Sementara jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor, namun belum menjadi prioritas vaksinasi.

Dalam rangka percepatan capaian vaksinasi, pihaknya menyiapkan tiga tim vaksinasi untuk mendatangi peternak yang ternaknya belum vaksin yang tersebar di sejumlah daerah di Kudus.

Masing-masing tim setiap harinya mampu melakukan vaksinasi sebanyak 45 ekor hewan ternak, sehingga tiga tim setidaknya bisa menyasar 135 ekor ternak setiap harinya.

Terkait dengan kasus PMK di Kudus, dari hasil tim surveilans untuk saat ini Kudus tidak ditemukan adanya hewan ternak yang terjangkit PMK.

Selain melakukan vaksinasi, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus juga melakukan pemantauan hewan ternak untuk antisipasi penyebaran virus lumpy skin disease (LSD).

Sebelumnya tercatat ada delapan ekor kerbau yang terindikasi terserang LSD, sehingga dilakukan pengujian sampel kerok kulit dan darah di laboratorium dan hasilnya negatif LSD.

Meskipun demikian, pemantauan tetap dilakukan agar ketika ada kasus bisa langsung ditangani sehingga tidak menular ke ternak lainnya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut