get app
inews
Aa Text
Read Next : Demo di Grahadi, Gerakan Mahasiswa Surabaya Serukan Boikot Presiden Otoriter

Sudirman Ingatkan Gerakan Mahasiswa Jaga Demokrasi di Rapimnas KAMMI

Sabtu, 23 Februari 2019 - 20:26:00 WIB
Sudirman Ingatkan Gerakan Mahasiswa Jaga Demokrasi di Rapimnas KAMMI
Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said berbicara di hadapan peserta Rapimnas KAMMI, Sabtu (23/02/2019) di Semarang, Jateng. (Foto: IST)

SEMARANG, iNews.id – Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengingatkan agar gerakan mahasiswa harus dibangun untuk menjaga demokrasi. Sebab, mahasiswa selalu memiliki peranan penting dalam sejarah perkembangan demokrasi di Tanah Air.

“Mahasiswa harus terus menjaga perannya dalam demokrasi. Sebagai kelompok penekan, mahasiswa harus bergerak meluruskan penyimpangan dan penyelewengan yang menciderai demokrasi. Demokrasi harus kita jaga bersama,” kata Sudirman di hadapan peserta Rapimnas Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Sabtu (23/02/2019) di Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Sudirman mengatakan, mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan sehingga perlu terus membangun basis sosial, kompetensi, dan basis jaringan yang kuat. Yng tidak kalah penting, membangun basis moral dan integritas yang kuat.

“Kekuasaan adalah keleluasaan yang harus dijaga dengan ilmu dan etika. Kekuasaan yang tak ditopang oleh pengetahuan kuat dan akhlak yang baik sering menimbulkan kerusakan,” ujar Sudirman.

Menurut Sudirman, kalau punya pengetahuan tetapi tidak memiliki etika, masih ada yang membatasi, ini patut ini tidak. Ini melanggar atau tidak. Demikian juga jika memiliki etika tapi tidak punya pengetahuan masih ada juga yang membatasi apakah yang dilakukannya masih dalam batas kepatutan atau tidak.

“Tetapi kalau tidak memiliki ilmu, tidak memiliki etika, maka hanya kerusakan yang akan ditimbulkannya,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Sudirman, pengetahuan menyangkut kapasitas otak. Sementara etika, moral, akhlak menyangkut kapasitas hati. Kalau otak dan hatinya memiliki kapasitas yang baik, maka baik pula kebijakan yang dibuat.

“Jadi pemimpin jangan sampai kosong keduanya, otak dan hati. Sejak sekarang isi otak dan hati agar jika berkuasa bisa menjalankan amanah dengan baik. Negara akan lemah bila pemimpinnya hanya memiliki basis popularitas, tidak punya basis pengetahuan dan etika,” kata Sudirman.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut