Dia berharap pemerintah bisa menanggulangi banjir, sebab ini merupakan banjir langganan. “Kami sudah meminta Pemkab agar tidak terjadi banjir setiap tahun namun belum ada tanggapan,” kata Munawir.
Sementara Nanik, warga Kelurahan Balok mengatakan, banjir tahun ini termasuk paling tinggi sebab biasanya rumahnya paling kemasukan sekitar 10 sentimeter.
“Biasanya tidak tinggi paling halaman dan teras yang terendam, tapi sekarang masuk ke dalam rumah dan halaman lebih parah lagi,” ujarnya.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Kendal, banjir tersebut dampak dari limpasan kali kendal yang meluap akibat kiriman banjir dari wilayah atas. Namun demikian jika di wilayah bawah tidak hujan, air akan segera surut.
Warga berharap pemerintah bisa memberikan solusi maupun bantuan, sebab untuk aktivitas memasak saat ini tidak bisa namun kalau mau keluar rumah juga jalannya banjir. Minimal ada normalisasi sungai yang dangkal, sehingga air tidak lagi meluap.
Editor : Ahmad Antoni