get app
inews
Aa Text
Read Next : KPK Beberkan Peran Oknum Kemenag Tawarkan Ustaz Khalid Basalamah Kuota Haji Khusus

Susun Naskah Khotbah Jumat, MUI Solo Minta Kemenag Sesuaikan Kondisi Daerah

Rabu, 25 November 2020 - 05:45:00 WIB
Susun Naskah Khotbah Jumat, MUI Solo Minta Kemenag Sesuaikan Kondisi Daerah
MUI Solo minta naskah khotbah Jumat yang disusun Kemenag bisa menyesuaikan kondisi di daerah. (Ilustrasi/Antara)

SOLO, iNews.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo menyambut positif rencana Kementerian Agama (Kemenag) yang akan menyiapkan naskah khotbah Jumat sebagai alternatif bagi masyarakat yang ingin menggunakannya. Selain tidak diwajibkan menggunakan, naskah khotbah Jumat dari Kemenag bisa menjadi referensi mengingat tidak setiap masjid bisa menyediakan khotib yang berkualitas.

“Kalau saya membaca dari keinginan Kemenag, itu kan tidak diwajibkan menggunakan. Sesuai dengan harapan tentu menyambut baik. Karena memang tidak setiap masjid bisa menyediakan khotib-khotib yang berkualitas,” kata Ketua MUI Solo, H Subari, Selasa (24/11/2020). Pihaknya berharap naskah khotbah Jumat dari Kemenag bisa memberikan pencerahan terkait dengan perkembangan keadaan dan umat di negeri ini.

Tak kalah penting juga harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Sebab satu daerah dengan daerah lain keadaannya bisa berbeda. Sehingga dirinya berpendapat naskah khotbah Jumat diterbitkan per daerah atau per wilayah. “Antara perkotaan dan pedesaan yang dihadapi kan bisa lain lain. Jadi kami harapkan tidak digeneralisasi,” katanya.

Pihaknya menyambut baik jika hal itu tidak menjadi suatu kewajiban. Sehingga tidak mengikat kepada masjid masjid yang ada. Sebagai suatu penyediaan dan tugas dari Kemenag untuk menyediakan naskah-naskah yang berkualitas, nantinya masyarakat yang menilai dan menggunakan. “Jika naskah itu baik, Insya Allah masyarakat akan senang hati menggunakan,” ujarnya.

Jika disesuaikan dengan kondisi masing masing daerah, intelektual-intelektual tenaga penyuluh di Kemenag diharapkan bisa dilibatkan, disamping akademisi dari kampus. Tenaga penyuluh, menurutnya lebih mengetahui kondisi di lapangan.

Meski diakui faktor agraris saat ini tidak begitu dominan, namun di daerah daerah masih menonjol. Jika tenaga penyuluh lapangan belum bisa dipercaya untuk menyusun, mereka bisa dimintai masukan masukan. Sehingga materi khotbah yang disusun bisa disesuaikan dengan masing masing daerah.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut