Tekan Angka Kematian, Satgas Covid-19 Sukoharjo Terapkan Layanan Telemedicine
SUKOHARJO, iNews.id - Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo menyediakan layanan konsultasi dokter melalui platform telemedicine bagi pasien positif yang dideteksi dari aplikasi new all record (NAR). Layanan diberikan untuk pasien Covid-19 yang isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan, angka kematian kasus positif Covid-19 di wilayahnya masih tinggi. Rata-rata kasus meninggal dunia akibat Corona naik menjadi empat kasus per hari dari sebelumnya dua kasus.
Angka kematian menjadi pertimbangan tim Satgas Covid-19 meningkatkan pelayanan kesehatan untuk tiap laporan kasus. Antara lain dengan menyediakan layanan konsultasi dokter melalui platform telemedicine.
“Platform telemedicine adalah layanan yang ditunjuk organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo,” kata Yunia Wahdiyati, Rabu (18/8/2021).
Menurutnya, IDI menyediakan dokter untuk bekerja sama dengan puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, memberikan layanan konsultasi pasien isolasi mandiri. Termasuk meresepkan obat-obatan yang dibutuhkan. Kemudian kebutuhan perawatan kasus akan dikirimkan melalui tim satgas, yakni Babinsa maupun Bhabinkamtibmas kepada kasus bersangkutan.
“Sukoharjo ditunjuk menjadi kabupaten rintisan dalam program telemedicine di Pulau Jawa oleh pemerintah,” katanya.
Melalui telemedicine, lanjutnya, diagnosis pasien Corona akan dipantau intensif oleh dokter. Hasil diagnosis diteruskan mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Pasien tanpa gejala dan bergejala ringan dilakukan isolasi mandiri. Sedangkan kasus positif dengan gejala sedang hingga berat segera dirujuk ke rumah sakit.
Langkah tersebut menjadi salah satu upaya menekan angka kematian. Menjangkau kasus per kasus dengan cepat untuk mengantisipasi keterlambatan penanganan petugas kesehatan.
“Banyak kasus yang dilaporkan terlambat penanganan dari pihak kesehatan karena belum mendapatkan kesempatan konsultasi,” ujarnya.
Telemedicine dapat diakses setelah daftar pasien dikirim ke Satgas Covid-19 melalui WhatsApp (WA). Pasien juga diberikan pilihan kesediaan dilakukan konsultasi dengan dokter. Apabila disetujui, pasien langsung dihubungkan dengan dokter melalui sistem.
Dokter yang akan menghubungi pasien melalui WA, memeriksa pasien dengan dibantu oleh petugas Babinsa setempat guna menentukan diagnosis kondisi pasien.
“Babinsa akan membantu memberikan laporan kondisi pasien pada dokter hingga pengiriman obat melalui sistem,” ucapnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo