Terjadi Gempa Susulan, Total Pengungsi Mencapai 2104 Jiwa
                
            
                BANJARNEGARA, iNews.id - Gempa susulan terjadi dini hari tadi yang memaksa Tim SAR gabungan mengevakuasi warga. Dari jumlah sebelumnya hanya 500 jiwa, kini total pengungsi akibat gempa berkekuatan 4,4 skala richter (SR) yang terjadi Rabu (18 April 2018) menjadi 2104 jiwa.
Sebanyak 27 orang mengalami luka-luka dan tiga lainnya meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Data dari Puskesmas Kalibening, Banjarnegara, ketiga korban yang meninggal dunia yakni, Acep (7), Kasrih (100), dan Sumardi (80). Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara telah mendirikan posko darurat di sekitar lokasi bencana.
                                    Saat gempa susulan terjadi, para warga yang merasakan guncangan panik dan berhamburan menuju ke lokasi yang lebih aman. Sejumlah mobil bak tampak bolak-balik mengangkut warga yang hendak mengungsi akibat gempa susulan.
"Semalam pun sekitar setengah 12 terjadi gempa kembali. Menurut BMKG 4,3 skala richter. Saya harap tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Ketua Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arief Rachman, Kamis (19/4/2018).
                                    Dia meminta kepada masyarakat agar tetap tenang baik yang berada di pengungsian atau yang masih bertahan di rumah masing-masing. Sebisa mungkin, kata dia, masyarakat untuk sementara hindari sejumlah bangunan yang mudah roboh.
"Kepada masyarakat saya meminta agar tetap tenang dan mengingukti setiap instruksi rekan-rekan yang ada di lapangan baik dari Polri dan BPBD. Jangan panik dan selalau berdoa kepada Allah Subhanahuwa Ta'ala," ujarnya.
                                    Pascagempa susulan, BPBD Banjarnegara akan kembali mendata ulang sejumlah bangunan rusak hingga jatuhnya korban baru. Namun, Arif enggan berspekulasi terkait gempa susulan berikutnya, apakah akan terjadi atau tidak. Setidaknya saat ini lima titik pengungsian yang digunakan untuk menampung pengungsi segera didirikan.
"Yang jelas hari ini langkah kami adalah melakukan assesmen ulang agar data yag diterima tentang gempa beserta dampaknya lebih detail. Harapan kami tidak terjadi penambahan korban jiwa. Untuk gempa susulan kami tidak bisa memprediksi namun tetap selalu dipantau oleh BMKG. Biasanya yang tercatat dan kondisi di lapangan selalu sinkron," ujarnya.
Editor: Achmad Syukron Fadillah