TSTJ Jurug Solo Gelar Rapid Test Antigen, Satu Pengunjung Reaktif Covid
SOLO, iNews.id - Sejumlah pengunjung Taman Satwa Taru (TSTJ) Jurug, Solo, Jawa Tengah, dibuat terkejut saat ada pemeriksaan rapit test antigen yang digelar di kebun binatang setempat. Rapid test antigen yang dilakukan Dinas Kesehatan Propinsi (DKK) Jawa Tengah ini juga menyasar pedagang, ojek online yang kebetulan tengah berada dilokasi tersebut.
Salah satu tim dokter dari Rumah Sakit Dr. Moewardi, Solo, Ryan Hadi mengatakan, rapid test antigen ini sudah yang kedua digelar. Rapid test antigen menargetkan sebanyak 100 warga. "Target 100 orang untuk sehari ini saja. Baru 75 orang yang di-rapid test antigen," kata Ryan, Minggu (27/12020).
Menurutnya, pada target rapid test antigen kedua ini berbeda dengan yang pertama. Pada rapid test pertama, Kamis 24 Desember 2020 lalu, sampling yang berhasil di rapid test antigen sebanyak 50 orang. "Hari pertama pelaksanaan rapid pertama target ada 50 orang dan hasilnya non reaktif semua," ujarnya.
Dari 50 warga yang di rapid tet antigen, hasilnya nihil yang terkonfirmasi Covid-19. Namun, pada pelaksanaan rapid test antigen hari kedua, dari 75 orang, ada satu pengunjung yang terpapar Covid-19. "Yang pertama tidak ada yang terkonfirmasi Covid-19. Tapi yang kedua ada satu orang terkonfirmasi terpapar Covid-19. Dan berdasarkan KTP, penduduk asli Solo," katanya.
Seorang warga yang terpapar Covid-19 tersebut langsung dilakukan swab di lokasi pengecekan. Selanjutnya hasil swab yang dilakukan saat itu juga, hasilnya langsung dibawa ke laboratorium. "Sampai menunggu hasil swab, warga yang reaktif langsung dibawa ke lokasi karantina Solo Technopark," ujarnya.
Sementara, Catur Wahyu Ningsih, warga RT 01/16 Gilingan, Banjarsari, Solo mengatakan bersedia untuk ikut Rapit Test Antigen, selain gratis tidak dipungut biaya, juga dikarenakan dirinya ingin memastikan tidak terpapar Covid-19.
"Selain ingin tahu kesehatan kita saya sendiri, ada salah satu tetangga, ya jauh tinggalnya dengan saya, itu sudah setengah bulan dirawat dirumah sakit dan setengah bulan karantina di rumah karena positif. Jadi saya takut juga," kata Catur.
Editor: Ahmad Antoni