Upacara Hari Sumpah Pemuda di Jateng Diikuti Penyandang Disabilitas hingga Eks Napiter

SEMARANG, iNews.id - Pemandangan berbeda terjadi dalam peringatan hari Sumpah Pemuda di Jawa Tengah. Selain digelar secara virtual, peserta upacaranya juga tak hanya para pejabat, namun juga penyandang disabilitas dan eks narapidana terorisme (napiter).
Sejumlah penyandang disabilitas dari berbagai daerah diundang khusus hadir dalam acara itu. Mereka juga menghibur tamu undangan dengan bernyanyi dan bermain musik bersama. Salah satu penyanyi yang pernah mengelus-elus wajah Ganjar, yakni Clarissa Kusumaning, difabel asal Rembang.
Selain itu, empat orang eks Napiter juga hadir dalam acara itu. Diantaranya Joko Triharmanto alias Jack Harun, eks Napiter kasus Bom Bali, mantan anak buah Noordin M Top, Sri Puji Mulyo Siswanto dan dua lainnya yakni Surono dan Paimin.
"Saya sengaja mengundang, karena mereka punya karya-karya bagus. Anak-anak penyandang disabilitas ini misalnya, mereka punya kreasi banyak dan semangatnya luar biasa. Saya ajak agar mereka mendapat kesempatan ikut acara nasional bersama Presiden," kata Ganjar.
Termasuk kawan-kawan eks Napiter. Menurutnya, selama ini mereka sudah intens berkomunikasi dan selalu aktif memberikan edukasi pada masyarakat.
"Mereka semua kami undang agar bisa menunjukkan bahwa mereka bukan anak-anak atau orang-orang yang kami kecualikan, tapi mereka akan selalu kami ajak berpartisipasi," katanya.
Dia mengatakan, momentum peringatan Sumpah Pemuda harus dijadikan semangat anak-anak muda untuk berkarya. Saatnya, anak muda yang berkontribusi pada pembangunan negeri.
"Jangan lupa, Sumpah Pemuda mengingatkan pada kita tentang berbangsa, berbahasa dan ber Indonesia. Setiap melangkah, harus selalu ada kepentingan nasional, kepentingan bersama yang harus dijaga," ucapnya.
Meski terkadang tidak selalu bulat, namun setidaknya semuanya memegang teguh Bhineka Tunggal Ika. Dengan begitu lanjut Ganjar, maka anak-anak muda Indonesia akan semakin berprestasi.
Salah satu penyandang disabilitas, Prasasthi Wahyu Haryono. Ia merasa sangat terhormat bisa diundang mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda.
"Mari anak-anak muda terus memberikan inspirasi bagi semua orang. Khususnya penyandang disabilitas, jangan putus asa. Difabel atau tidak, itu kembali pada diri kita sendiri, niat, tekad dan perjuangan," kata Prasasthi.
Dia mengajak anak-anak muda terus produktif dan berkarya. Anak muda juga harus pandai menyesuaikan diri dengan keadaan.
"Pokoknya harus tetap semangat," ucapnya.
Editor: Nani Suherni