Viral Pohon Jati Berusia 400 Tahun Tumbang Timpa Makam di Grobogan

GROBOGAN, iNews.id - Pohon jati yang diperkirakan berusia sekitar 400 tahun di areal pemakaman Desa Lebak, Kecamatan/Kabupaten Grobogan roboh dan menimpa makam serta sebuah cungkup viral di media sosial. Pohon tua ini  tumbang akibat guyuran hujan selama sehari semalam dan angin kencang pada Kamis (9/3) malam.

Diperkirakan pohon jati yang berdiameter 220 sentimeter roboh akibat termakan usia. Setelah dilihat bagian tengah pohon tampak sebuah lubang besar yang menganga akibat termakan rayap.

Baca Juga

Pembangunan Jalan Belum Menyentuh Dusun di Grobogan Jawa Tengah

Siswartini, warga Lebak yang rumahnya berdekatan dengan lokasi makam sempat mendengar suara gemeretak dari arah makam. Tak lama kemudian terdengar suara keras pohon raksasa yang ambruk menimpa sejumlah makam. Bahkan sebuah cungkup makam yang berada di samping pohon juga ikut hancur tertimpa pohon.

“Karena hujan masih deras serta tiupan angin yang cukup kencang, saya bersama warga lainnya tidak berani keluar rumah melihat untuk memastikan adanya pohon tumbang,” katanya, Jumat (10/3/2023).

Baca Juga

Ziarah Makam Leluhur Warnai Peringatan Hari Jadi Grobogan

Hingga Jumat siang, pohon raksasa ini masih dibiarkan warga tergeletak dan menimpa makam. Informasi tumbangnya pohon jati berukuran raksasa ini sempat viral di media sosial dalam waktu cepat.

Baca Juga

Tragis, 2 Warga Grobogan Tewas Tercebur Sumur saat Hendak Sedot Air

Beberapa warga dari luar kota seperti, Nganjuk,  Ngawi  dan  Ponorogo, Jawa Timur sudah tiba di Desa Lebak sejak Jumat pagi. “Saya datang untuk melihat dan berencana membeli pohon raksasa ini, “ kata Subagyo, warga Ponorogo.

Pihak desa sempat menawarkan harga sebesar Rp250 juta untuk pohon jati raksasa ini. Menurut warga rencananya uang hasil penjualan kayu jati raksasa tersebut akan disimpan sebagai kas desa.

Baca Juga

10 Fakta Warga Grobogan Tewas Dianiaya Tetangga, Nomor 6 dan 7 Sadis

Sementara itu pihak keluarga pemilik makam yang tertimpa bangunan masih menunggu proses evakuasi pohon raksasa ini untuk membenahi bangunan cungkup dan makam.

Editor: Ahmad Antoni