Wapres Ma’ruf Amin Dijadwalkan Tutup Muktamar Muhammadiyah di Solo
JAKARTA, iNews.id - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir bertemu Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Selain ajang silaturahmi, kunjungan juga dalam agenda memohon kesediaan Wapres untuk hadir menyampaikan amanat dan menutup Muktamar Muhammadiyah di Kota Solo.
Saat kunjungan ke rumah dinas Wapres, Haedar menyampaikan kepada Ma’ruf selayang pandang tentang permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah ini. Tema Muktamar Muhammadiyah kali ini ialah “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta”. Sementara Muktamar Aisyiyah ialah “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”.
Menurut Haedar, pembukaan muktamar akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stadion Manahan Solo, 19 November 2022. Sedangkan agenda yang dibahas meliputi laporan PP Muhammadiyah 2015-2022, program PP Muhammadiyah 2022-2027, Risalah Islam Berkemajuan, dan Isu-isu strategis.
“Kami sampaikan sebagian pokok pikiran bahwa muktamar ini khusus membahas isu-isu yang berkembang untuk memberikan pemahaman yang semakin luas kepada masyarakat tentang Islam yang membawa damai, persatuan, tapi juga membawa kemajuan hidup untuk umat dan bangsa,” kata Haedar melalui siaran pers Panitia Muktamar Muhammadiyah, Selasa (15/11/2022).
Haedar menyatakan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan hadir untuk menutup prosesi Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Minggu, 20 November 2022.
Ia juga mengapresiasi isu-isu yang diangkat Muhammadiyah, sebab begitu relevan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga kemanusiaan semesta. Karenanya, Wapres mendukung setiap langkah Muhammadiyah, baik dalam pemberdayaan umat maupun penyediaan pemahaman Islam yang lurus dan hanif.
“Beliau (Wapres Ma’ruf Amin) mengapresiasi Muhammadiyah karena Muhammadiyah sudah memiliki instrumen dan perlengkapan yang cukup besar untuk memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta,” tutur Haedar.
Editor: Ary Wahyu Wibowo