Waspada, Kelompok Anarko Menyebar di Hampir Seluruh Wilayah Jateng

SEMARANG, iNews.id — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menyebut gerakan kelompok Anarko telah menyusup dalam sejumlah unjuk rasa tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) yang berujung ricuh. Salah satunya demo anarkistis yang terjadi di depan Gedung DPRD Jateng, Semarang, Rabu (7/10/2020) lalu.
"Demo ricuh di Semarang (depan gedung DPRD Jateng) kemarin telah disusupi kelompok Anarko," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jateng, Haerudin, usai diskusi prime topic MNC Trijaya FM bertema Memperkuat Karakter Bangsa di Semarang, Rabu (14/10/2020).
Haerudin menyebutkan kelompok Anarko telah menyebar di sejumlah wilayah Jateng, di antaranya Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Demak dan sejumlah daerah di Pantura.
"Anarko ada di beberapa daerah seperti di Semarang, Demak, Salatiga dan daerah Pantura. Kemudian ada juga 1-2 di lingkungan kampus. Kalau pelajar saya belum terima datanya," ujar Haerudin.
Haerudin memaparka, kelompok Anarko melancarkan aksinya melalui tanda-tanda seperti tulisan atau vandalisme. Tulisan itu merupakan kode-kode yang dilakukan di mana saja, seperti di tembok, jalan, dan sebagainya.
"Namun tidak semua lewat kode tulisan. Ada kode-kode atau simbol-simbol yang mereka lakukan," katanya.
Dia menjelaskan, secara umum kelompok Anarko memiliki ciri-ciri antara lain selalu kontra dengan kebijakan pemerintah atau melawan. Tapi karena jumlahnya di Jateng tidak banyak, maka Anarko lebih menggunakan gayanya sendiri seperti provokasi ataupun ujaran kebencian. Hal ini yang perlu diwaspadai.
"Sebenarnya di Jawa Tengah, anggota Anarko tidak terlalu banyak. Hanya kalau ini mempengaruhi yang lain ini kan agak repot," ujarnya.
Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap gerakan yang dilakukan kelompok Anarko. Pihaknya bekerja sama dengan Intelkam dan BIN daerah untuk sama-sama mengendalikan gerakan Anarko.
"Yang bisa kami lakukan adalah mengendalikan. Mengendalikan dalam artian menekan gerakannya jangan sampai menghasut hingga merusak," kata Pjs Bupati Grobogan ini.
Namun demikian, pihaknya berkeyakinan kelompok Anarko mempunyai jaringan. "Tetapi jaringannya sistematis, terstruktur atau tidak, ini yang masih kami dalami," ujarnya.
Editor: Maria Christina