Wong Tegal Jadi Danrem Pertama Korem Maharajalila, Ini Profil Brigjen Suratno
JAKARTA, iNews.id – Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Suratno resmi menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) pertama Korem 092/Maharajalila. Wong Tegal tersebut juga menyandang pangkat bintang satu berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1054/VI/2020 tanggal 3 Juni 2020.
Sebelum menjabat sebagai Danrem 092/Maharajalila, Brigjen TNI Suratno menjabat sebagai Dankorsis Seskoad dan berbagai jabatan strategis lainnya di lingkungan TNI AD.
“Dengan berbagai pengalaman tugas dan jabatan-jabatan sebelumnya, tentunya Brigjen TNI Suratno akan dapat mengawaki Korem ini dengan baik dan sesuai dengan amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya,” kata Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Kav Dino Martino dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/6/2020).
Brigjen TNI Suratno yang merupakan lulusan Akmil angkatan 1989 tersebut telah melaksanakan laporan korps kenaikan pangkat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa di Lantai Dasar Gedung E Mabesad di Jakarta, Rabu (10/6/2020). Selain Suratno, 73 orang perwira tinggi (pati) TNI AD lainnya juga mengikuti laporan tersebut.
“Sehari sebelumnya (Selasa 9/6/2020), Brigjen TNI Suratno bersama 73 Pati TNI AD, 3 Pati TNI AL, dan 7 Pati TNI AU melaksanakan laporan korps kenaikan pangkat kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Mabes TNI,” kata Kolonel Kav Dino Martino.
Menurut Kapendam, Brigjen TNI Suratno menjadi Danrem pertama yang memimpin Korem 092/Maharajalila setelah wilayah itu resmi dikukuhkan oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto sebagai salah satu Korem jajarannya Kalimantan Utara (Kaltara), pada 20 April 2020 lalu.
“Brigjen TNI Suratno diberikan amanah menjadi Danrem pertama yang akan mengawaki Korem 092/Maharajalila, membawahi wilayah Provinsi Kalimantan Utara,” ucap Dino.
Korem yang bermarkas di Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan tersebut memiliki sesanti "Wira Kangar Begali Mundur". Ini mengandung arti, Prajurit pemberani pantang mundur akan menjadi pelindung masyarakat di wilayah perbatasan, sebagai serambi depan Indonesia yang harus dijaga dan dipertahankan dihadapkan pada perkembangan situasi politik yang dinamis saat ini.
Editor: Kastolani Marzuki