×
Berita Hari ini - iNews Portal

Ini Sosok Abdul Rosid, Tukang Pijat Tunanetra yang Diangkat Jadi Staf di Pemkab Batang

Ahmad Antoni ยท Rabu, 27 Januari 2021 - 09:31:00 WIB
Ini Sosok Abdul Rosid, Tukang Pijat Tunanetra yang Diangkat Jadi Staf di Pemkab Batang
Ini Sosok Abdul Rosid, Tukang Pijat Tunanetra yang Diangkat Jadi Staf di Pemkab Batang

BATANG, iNews.id - Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Mungkin Peribahasa itu pantas disematkan pada penyandang disabilitas tunanetra Abdul Rosid (32) warga Desa Sidorejo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. 

Bagaimana tidak, ia yang pernah menempuh pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial (STIKS) Tamalanrea Makassar, pada hari Selasa (26/1/2021), tidak menduga bakal dipekerjakan sebagai tenaga honorer di Pemkab Batang oleh Bupati Batang Wihaji

Momen mengharukan ini terjadi, saat Bupati Wihaji bertatap muka dan tanya jawab dengan puluhan warga penyandang disabilitas tunanetra dari berbagai kecamatan yang bertempat di kantor dinas sosial. 

Sontak keceriaan terpancar di wajah Abdul Rosid, karena merasa tersanjung dan terpilih dari puluhan disabilitas yang tergabung dalam komunitas Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITNMI) Kabupaten Batang.

“Alhamdulillah, ini rezeki dari Allah, saya menjadi perwakilan tunanetra yang dipekerjakan di Pemkab Batang walaupun sebagai tenaga honorer,” kata Abdul Rosid.

Menurutnya selama ini Pemkab Batang menurut surveinya belum ada fasilitas yang ramah difabel.  “Menurut survei saya belum ada fasilitas yang ramah difabel, pendampingan sosial pun untuk tunanetra belum ada,” kata Abdul Rosid yang kesehariannya sebagai tukang pijat. 

Ia pun berharap kepada Pemkab Batang agar tidak ada diskrimnasi terhadap penyandang keterbatasan fisik.  “Kita itu semunya sama tidak ada perbedaan di antara kami, jangan ada diskriminasi karena kita juga warga Indonesia yang juga butuh perhatian” katanya.
 
Sementara itu, Bupati Batang Wihaji mengatakan, semua warga Indonesia mempunyai hak yang sama, walupun memiliki keterbatasan fisik, maka Pemkab Batang juga harus melibatkannya. 

“PNS aja kita membuka ruang bagi disabilitas, maka non-PNS juga harus kita kasih ruang untuk disabilitas,” kata Wihaji. Menurutnya, Abdul Rosid akan masuk kategori pekerja tenga harian lepas (THL) di Pemkab Batang. 

“Kebetulan ia pernah mengenyam pendidikan di STIKS, Inshaallah ini bagian dari semangat memberikan keadilan juga, walaupun semua tidak bisa kita angkat tetapi bentuk perhatian dan kepedulian Pemkab Batang,” katanya.

Adapun honor yang akan diterimanya sebesar Rp1,9 juta dipotong untuk BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan. “Mungkin ada honor lain di luar gaji pokok yang akan kita pikirkan,” ujar Wihaji.

Untuk sementara, Abdul Rosid kita pekerjakan di bagian depan atau front office dulu sesuai dengan kemampuannya.  “Kita akan berikan pembinaan dan pendidikan lain, agar bisa menguasai keterampilan karena masih muda dan sehat jadi mudah kita beri tugas yang lain sesuai kemampuannya,” ujarnya.  

Editor : Ahmad Antoni

Tag: bupati batang wihaji | disabilitas | tunanetra | bupati batang | pemkab batang
ARTIKEL ORIGINAL