Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng Ahmad Faridi saat diwawancara di Kota Semarang, Selasa (31/10/2023). (Eka Setiawan)

SEMARANG, iNews.id – Sebanyak 52.574 guru madrasah dari berbagai jenjang di Jawa Tengah (Jateng) belum tersertifikasi menjadi guru profesional. Mereka berangkat dari non-PNS, Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (P3K) termasuk PNS.

Data terbaru dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah, rinciannya guru non-PNS yang belum tersertifikasi berjumlah 50.600 guru, P3K sebanyak 949 guru dan PNS sebanyak 1.025 guru madrasah.

Sementara guru madrasah yang sudah tersertifikasi berjumlah 51.103 guru, terinci non-PNS 34.332 guru, P3K 1.113 guru dan PNS 15.658 guru madrasah.

“Prosentasenya total yang belum tersertifikasi 50,71persen, sementara yang sudah tersertifikasi 49,29persen,” sebut Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng Ahmad Faridi saat diwawancara di kantornya, Kota Semarang, Selasa (31/10/2023).

Dari total yang belum tersertifikasi, sebut Faridi, baru 24.000 guru yang mendapatkan insentif Rp250.000 per bulan. Sisanya, yakni 28.574 guru madrasah belum dapat insentif per bulan. Besaran dan kuotanya ditentukan oleh Kemenag pusat.“Kami ingin sejahtera semua (guru madrasah), tapi anggaran kami terbatas,” sambungnya.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network