Terkait dengan fokus pada storytelling, ia beralasan bahwa film dokumenter mengisahkan kejujuran, otentik, dan kreativitas. Dengan demikian, sebuah cerita yang akan disajikan harus menarik dan membekas di ingatan penonton. Sedangkan pesan-pesan yang disampaikan harus tersaji dengan baik dan jelas.
Ketua DKD Jepara, Kustam Eka Jalu menuturkan, workshop merupakan upaya meningkatkan potensi sumber daya manusia yang ada. Harapannya nanti akan muncul karya film dokumenter tentang aktivitas kesenian, maestro kesenian, dan sinkretisme budaya di masyarakat Jepara.
“Kami berharap para sineas muda bisa memproduksi film-film dokumenter berkualitas. Terutama karya-karya yang mengangkat kearifan lokal Bumi Kartini,” kata Kustam.
Setelah mengikuti workshop, para peserta ditugaskan untuk membuat film dokumenter tentang tema-tema tersebut. Masing-masing kelompok akan difasilitasi biaya produksi senilai Rp2 juta.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait