Dia mengatakan wilayah yang diprakirakan memasuki awal musim hujan pada bulan September 2021 terutama di pegunungan tengah Jateng seperti sebagian Purbalingga dan sebagian Banjarnegara meskipun belum merata dan hanya di spot-spot tertentu.
Menurut dia, datangnya awal musim hujan tersebut lebih cepat dari biasanya yang berlangsung pada bulan Oktober. "Ini bukan pengaruh La Nina karena berdasarkan data, bulan September 2021 hingga Februari 2022 cenderung normal. Indeks La Nina maupun El Nino itu cenderung normal atau netral, sehingga tidak ada tanda-tanda kemungkinan terjadinya fenomena tersebut," ujarnya.
Namun demikian, dia mengatakan indeks-indeks lain seperti suhu permukaan laut masih tergolong hangat karena anomalinya berkisar 1-3 derajat Celcius di Samudra Hindia selatan Jawa sehingga berpotensi menyebabkan penguapan yang menimbulkan awan hujan.
Selain itu, kata dia, Dipole Mode Index (DMI) juga masih relatif tinggi karena di atas minus 0,4 sehingga masih berpengaruh signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Jawa khususnya Cilacap dan sekitarnya.
"Dengan demikian, prediksi curah hujan pada bulan September ini normal hingga di atas normal. Rilis resminya memang belum keluar, biasanya pertengahan September baru keluar namun dari pola curah hujan yang dikeluarkan untuk bulan September ini, terutama di wilayah pegunungan tengah curah hujannya diprediksi 151-200 mm, artinya sudah memasuki awal musim hujan," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait