Sebab, selama ini ada kecenderungan jamaah calon haji asal Indonesia berhemat saat mendapatkan jatah makan. Seringnya, sebagian makanan akan disimpan untuk persediaan.
Padahal, porsi jatah makan ini telah memperhitungkan kebutuhan asupan gizi. Terlebih jatah makan ini diberikan mengikuti jadwal.
Pihaknya berpesan, jamaah menjaga pola makan dan memenuhi kebutuhan minum guna menghindari dehidrasi dengan kondisi cuaca ekstrem di Tanah Suci.
Selain itu, alas kaki dan pelindung kepala wajib digunakan para calon haji. Suhu udara bisa sangat panas saat siang hari dan berubah dingin sekali saat malam.
"Ibadah haji ini ibadah fisik ya, jadi kondisi kesehatan memang harus diutamakan. Jatah makan jangan di eman-eman. Minum yang banyak agar tidak dehidrasi," katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait