Setelah memperoleh penghasilan per bulan Rp10 juta lebih, baru kemudian membeli laptop dan sarana penunjang lainnya.
“Agloritma YouTube naik turun, jadi penghasilan nggak menentu. Tapi alhamdulilah di atas Rp10 Juta. Ya bersyukur aja mau viewer sedikit atau banyak yang penting tetap konsisten, “ katanya.
Kenangan lain, dulu ketika main game sering dimarahi orang tuanya, terutama sang ibu. Dianggap main game buang-buang waktu saja dan berisik pada malam hari. Kebetulan dalam membuat konten di malam hari lalu diupload pagi.
Setelah dia berhasil membuktikan bahwa dari game bisa memberikan manfaat, orang tuanya pun mendukung penuh. “Dulu digebukin, katanya game-game melulu. Sekarang kalau malam berisik, ndak apa-apa. Orang tua menyadari,” ujar Dimas tersenyum.
Terkait mimpinya, pemuda berusia 21 tahun ini ingin membeli rumah dan membuat studio yang layak supaya lebih tenang. Selama ini ia sebatas memanfaatkan kamar depan rumahnya menjadi studio.
“Aku tahu bapak ibu orang biasa, sudah bisa seperti ini seneng banget lah. Alhamdulillah, “ ujarnya. Dimas turut berpesan untuk anak sekolah yang kecanduan game maupun YouTuber pemula.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait