Seorang warga terus mendesak sang buaya dengan menanyakannya lagi, “Apa yang sedang kau pikirkan wahai buaya? Apakah melihat kondisimu yang seperti ini masih berpikiran untuk memangsaku? Jika iya, aku akan meninggalkanmu di sini dan esok hari kau akan menjadi bangkai” ucap seorang warga yang langsung menyadarkan sang buaya.
“Baiklah, aku berjanji tak akan memangsamu. Maka cepatlah bebaskan aku dari dahan pohon yang berat ini” pinta sang buaya yang masih belum bisa dipercayai oleh seorang warga. “Apa kau bisa bersumpah kepadaku?” tanya seorang warga lelaki itu untuk memastikan. “Aku bersumpah tak akan memangsamu dan aku akan memegang kata-kataku” yakin sang buaya.
Lelaki itu langsung memeriksa dahan pohon itu dan memikirkan cara untuk membantu sang buaya. Setelah selesai memeriksa seluruh bagian, lelaki itu berkata “Sepertinya sangat sulit melepaskanmu karena dahan pohon ini sangat berat tidak bisa diangkat”. Sang buaya pun bertanya cemas “Lalu apa solusinya?”.
“Cara yang bisa aku lakukan adalah dengan memotong salah satu kakimu” ujar seorang warga lelaki itu yang membuat sang buaya terkejut. “Apa tak ada cara lain?” tanya sang buaya. Lelaki itu menjawab dengan tegas “Tidak!”. Hal tersebut membuat sang buaya cemas apa kata teman-temannya jika kakinya hilang satu, ia akan merasa sangat malu. Lalu ia juga berpikir tidak ingin menjadi buronan warga sekitar.
Menuju akhir cerita rakyat Jawa Tengah asal usul Dusun Leboyo, sang buaya berpikir keras akan solusi dari seorang warga lalu ia pun menerimanya dengan berat “Baiklah akan ku serahkan semuanya padamu”. Seorang warga lelaki itu langsung mengamputasi salah satu kaki buaya untuk membebaskannya dari dahan pohon Loh “Sekarang kau bebas. Seperti yang sudah kau janjikan kau tak akan mencelakaiku kan?.
“Tentu saja. Saya akan menepati janji saya. Karena kau sudah berbaik hati menolongku sebagai rasa ucapan terima kasih, mulai saat ini saya dan kawanan buaya lainnya berjanji akan melindungi dan menjaga warga desa ini serta tidak akan memangsanya.
Terakhir, jika kami para buaya muncul ke permukaan sungai maka itu Anda dari kami bahwa akan terjadi bahaya. Beritahulah kepada semua warga untuk menyelamatkan diri sebelum bahaya itu datang” janji sang buaya kepada warga desa yang menolongnya.
Akibat peristiwa yang melibatkan buaya dengan seorang warga desa, kini daerah tersebut diberi nama Lohboyo. Berasal dari kata Loh yang berarti nama pohon yang menimpa buaya, sedangkan boyo dalam bahasa Jawa berarti buaya. Namun warga sekitar sering kali menyebutnya dengan Dusun Leboyo.
Dari keseluruhan cerita rakyat Jawa Tengah asal usul Dusun Leboyo dapat ditarik makna pesan yang sangat penting bagi kita semua yakni jangan membuat janji jika kita tidak bisa memenuhi janji itu. Dan jika kita sudah berjanji maka alangkah baiknya untuk ditepati.
Editor : Ahmad Antoni
cerita rakyat jawa tengah asal usul Desa Leboyo kabupaten pemalang kisah mistis kisah legendaris hewan buas mengharukan
Artikel Terkait