Aktivitas produksi konveksi milik H Toid di asal Desa Wanarata Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, tampak sepi. (Aryanto)

PEMALANG, iNews.id - H Toid (55), pengusaha konveksi celana jeans asal Desa Wanarata Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, tak menyangka perusahaannya mengalami penurunan produksi. Sudah delapan bulan sejak lebaran pada April 2023, sepi pesanan.

Toid mengatakan bahwa sudah sekitar 8 bulan berjalan usahanya tersendat bahkan nyaris mandek."Sejak lebaran lalu, usaha konveksi mengalami anjlok. Baru kali ini saya mengalami penurunan produksi yang drastis," ungkapnya dikutip dari iNewsPemalang.id, Rabu (6/12).

Menurut dia, anjloknya produksi konveksi belakangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah masuknya pakaian impor bekas dari China yang tidak terbendung.

Selain itu, kata dia, adanya larangan aplikasi TikTok untuk berjualan juga turut berdampak signifikan pada produksivitas konveksi. "Dulu waktu TikTok belum dilarang untuk berjualan oleh pemerintah, pesanan dari pelanggan, terutama dari Pasar Tanah Abang Jakarta lumayan ramai," katanya.

Bahkan, menurutnya di saat pandemi Covid-19 melanda, produksi konveksi masih stabil. Namun setelah usai, terhitung setelah lebaran (Idul Fitri 2023) produksinya kian menurun hingga sekarang.

Akibat sangat minimnya pesanan dari para pelanggan saat ini, sebanyak 60 pekerja pun banyak yang terpaksa dia berhentikan sementara. 

"Ada 60 orang pekerja, terpaksa saya berhentikan dulu sementara. Ya kalau saya paksakan mereka bekerja, ya saya nombok," kata H Toid. "Sementara pesanan belum ada, pekerja masuk kan saya harus beri kasbon dulu," ungkapnya.

Pria paruh baya yang sudah puluhan tahun malang melintang di dunia konveksi itu berharap, pemerintah dapat memberikan solusi atas lesunya dunia konveksi sekarang ini. Terlebih, menurut dia, maraknya pakaian impor bekas dari luar sangat mempengaruhi pasar dalam negeri sendiri.

"Saya berharap pemerintah dapat membendung masuknya pakaian-pakaian impor dari luar negeri, baik itu pakaian impor bekas maupun baru," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network