JAKARTA, iNews.id - Kumpulan contoh Pidato tentang Keutamaan Bulan Muharram beserta haditsnya berikut ini bisa jadikan referensi dalam memeringati Tahun Baru Islam 1445 H / 2023.
Bulan Muharram merupakan satu dari empat bulan mulia dan ladang pahala bagi muslim. Sebab, di bulan mulia ini semua amal kebaikan pahalanya dilipatgandakan. Sebaliknya, perbuatan maksiat juga dilipatgandakan dosanya.
Momen Tahun Baru Islam sudah selayaknya diisi dengan amalan ibadah dan kegiatan positif yang mendatangkan pahala, seperti melaksanakan puasa sunnah Muharram, Puasa Tasua (9 Muharram) dan puasa Asyura (10 Muharram). Selain itu, memanjatkan doa akhir tahun dan awal tahun agar mendapat keberkahan, serta dzikir dan menggelar pengajian.
Dalam berpidato, ada beberapa hal yang perlu diketahui di antaranya ragam bahasa, materi bahasa dan gaya bahasa. Dalam berpidato juga perlu memerhatikan audiens. Dalam istilah bahasa Arab yakni, khataban naasa 'alaa qadara 'uqulihim. Artinya berbicaralah kepada orang sesuai kapasitasnya.
Berikut kumpulan contoh pidato tentang keutamaan Bulan Muharram beserta haditsnya.
Contoh Pidato 10 Keutamaan Bulan Muharram
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِ الله، لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِالله وَ بَعْدُ
Segala Puji bagi Allah, Sholawat dan Salam-Nya semoga tetap tercurahkan ke haribaan Nabi agung Muhammad SAW.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas nikmat iman dan Islam. Atas karunia-Nya juga, kita bisa berkumpul di tempat mulia ini untuk memeringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah.
Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan cahaya Islam.
Bulan Muharram tahun ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Meski demikian, tidak mengurangi semangat kita untuk memeringati Tahun Baru Islam.
Para hadirin dan hadhirat yang saya hormati. Kita patut bersyukur masih diberikan umur sehingga bisa memeringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah.
Di tahun baru Islam ini, marilah kita senantiasa meningkatkan amal ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Imam Zarkasih dalam Bukunya Muharram Bukan Bulan Hijrahnya Nabi terbitan Rumah Fiqih menjelaskan, Bulan Muharram dijadikan awal bulan hijriah berdasarkan konsensus Khalifah Umar bin Khattab yang direkomendasikan Utsman bin Affan.
Bulan Muharram dipilih sebagai awal kalender Islam karena awal hijrahnya Nabi SAW terjadi sejak Bulan Muharram ketika para sahabat membaiat Nabi SAW. Keistimewaan Bulan Muharram ini disebutkan dalam Al Quran dn hadits Nabi. Ada 10 Keistimewaan Bulan Muharram
1. Bulan yang Dimuliakan Allah
Keistimewaan Bulan Muharram pertama disebut bulan mulia di sisi Allah SWT.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab. Pada bulan-bulan ini, masyarakat Arab dilarang berperang karena disucikannya keempat bulan tersebut. Oleh karena itu, ia juga dinamakan Syahrullah Asham, yang artinya Bulan Allah yang Sunyi karena larangan berperang itu.
Dari Abu Bakrah radhiallahu‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
2. Bulan Muharram Disebut Syahrullah
Keistimewaan Bulan Muharram selanjutnya adalah Bulan Allah atau Syahrullah.
Az Zamakhsyari menjelaskan, "Bulan Muharram disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafadz jalalah 'Allah' untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan ini. Sebagaimana kita menyebut 'Baitullah' (rumah Allah) atau 'Ahlullah' (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan ini."
Sedangkan Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iraqiy menjelaskan, Muharram disebut syahrullah karena pada bulan ini diharamkan pembunuhan dan ia merupakan bulan pertama dalam setahun.
3. Bulan Terbaik setelah Ramadhan untuk Berpuasa
Keistimewaan Bulan Muharram selanjutnya yakni bulan terbaik setelah Ramadhan untuk berpuasa. Jumhur ulama telah mengelompokkan puasa di Bulan Muharram dalam golongan puasa sunnah.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait