Ilustrasi - Dieng Culture Festival (DCF) 2021 di kompleks Rumah Budaya Dieng, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Selasa (2/11/2021). (foto Antara)

Terkait dengan rangkaian kegiatan, dia mengakui dalam pergelaran DCF XIII terdapat perubahan terutama untuk pelaksanaan prosesi ruwatan anak-anak berambut gimbal yang biasanya dilaksanakan di penghujung acara atau hari ketiga, akan digeser ke hari kedua.

Menurut dia, perubahan rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dengan harapan pergelaran budaya ruwatan anak-anak berambut gimbal dapat berjalan lebih maksimal.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya ketika kegiatan ruwatan tersebut dilaksanakan pada hari terakhir, prosesi pelarungan yang akan dilakukan oleh pemangku adat sering kali terhambat karena jalanan macet oleh kendaraan pengunjung yang hendak pulang.

"Hal inilah mengapa salah satunya (prosesi ruwatan) kami ubah menjadi hari kedua, sehingga diharapkan pemangku adat bisa melihat situasi kondisi karena minimal pelarungan bisa dilaksanakan pada kegiatan DCF, apabila terjadi kemacetan, pemangku adat bisa melarungnya pada keesokan harinya," katanya.

Selain ruwatan anak-anak berambut gimbal, sejumlah acara dalam rangkaian kegiatan DCF XIII pun mengalami pergeseran waktu pelaksanaannya.

Bahkan, banyak pula acara yang pelaksanaannya digeser ke hari pertama dengan harapan wisatawan bisa benar-benar maksimal berada di Dieng.

"Karena kami berpikir pada dampak ganda yang diharapkan dari kunjungan wisatawan seandainya mereka bisa menginap full dua malam, maka perputaran ekonomi di masyarakat bisa bangkit," kata Alif.


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network