PATI, iNews.id – Demonstrasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu yang digelar pada 13 Agustus 2025 berujung kericuhan. Kuasa hukum warga dari LBHS Teratai, Kristoni Duha turut menjadi korban kekerasan.
Dia menceritakan, setelah keluar dari Kompleks Setda untuk menemui para demonstran yang ditahan di Kantor Bupati, dia diadang oleh belasan preman. Saat itu pengeroyokan terjadi.
“Kami keluar dari Setda dan pas di halaman kaki lima itu sudah bergerombol 15 preman yang kami duga itu disiapkan oleh Bupati untuk melawan teman-teman yang aksi ini. Terus ada satu preman yang meneriaki kami sebagai provokator Pati ricuh,” ujar Kristoni, Sabtu (16/8/2025).
Dia menuturkan, sekelompok polisi yang berada di lokasi ikut mengeroyoknya. Bahkan, kata dia ketika tergeletak di bawah, oknum polisi itu terus menginjak-injak dan menendangnya.
“Ternyata polisi ikut menendang, meninju saya berbarengan. Polisi itu kurang lebih 50-an orang sampai saya tergeletak di tanah itu masih diinjak-injak, ditendang,” katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait