Para pelaku dijerat pasal 76 i Junto pasal 88 Undang-Undang (UU) RI No.35/2014 tentang perubahan atas UU RI No.13/2002 tentang Perlindungan Anak. Sedangkan ancamannya maksimal 10 tahun penjara dan atau denda maksimal Rp200 juta.
Pelaku juga dijerat pasal 45 ayat 1 UU RI Nomor 19/2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
Para korban mengenal pelaku melalui medsos dan diiming-imingi untuk bisa dieksploitasi secara ekonomi maupun seksual. Ketiga korban yang merupakan anak putus sekolah, selanjutnya diserahkan ke panti pelayanan sosial wanita di Laweyan, Solo untuk mendapatkan rehabilitasi.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait