SEMARANG, iNews.id - Sebanyak 90 calon jemaah dari biro perjalanan haji dan umrah PT Fatimah Zahra, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) gagal berangkat. Padahal mereka sudah siap mengangkat koper untuk dibawa ke Bandara Ahmad Yani, Semarang.
Di kantor biro perjalanan tersebut sejumlah koper menumpuk di salah satu sudut ruangan. Koper-koper itu rapi disusun lengkap dengan gembok dan nama masing-masing calon jemaah. Pengelola biro perjalanan tersebut baru menerima informasi penutupan sementara pemberangkatan umrah pada Kamis 27 Februari sekira pukul 04.00 WIB.
"Untuk jadwal paling dekat Sabtu besok (29 Februari), kemudian setelah itu tanggal 2 Maret, tanggal 7 Maret tanggal 14 Maret. Masing-masing 90-180 jemaah," kata CEO PT Fatimah Zahra Rifky Ashadi, Jumat (28/2/2020).
Dia pun meminta jemaah untuk menunggu informasi lebih lanjut untuk kepastian berangkat ke Tanah Suci. Dia meyakini penutupan umrah tak berlangsung lama, sebab kasus korona tak ditemukan di Arab Saudi.
"Kasus korona ini kan tidak ada di Arab Saudi. Jadi ini ditutup untuk mencegah korona masuk ke sana. Ya kami optimistis bakal segera dibuka kembali (ibadah umrah ke Tanah Suci)," ujarnya.
Secara periodik, dia mengecek perkembangan terbaru mengenai moratorium umrah ini. Selain berkomunikasi dengan instansi-instasi terkait, termasuk mendapat informasi langsung dari pemerintah Arab Saudi.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh, Arab Saudi, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menangguhkan sementara izin visa untuk tujuan umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi.
Kebijakan ini berlaku mulai Kamis (27/2/2020). Penangguhan ini diberlakukan untuk menghentikan penyebaran, pengendalian dan pemusnahan Covid-19 serta melakukan perlindungan yang maksimal terhadap keamanan warga negara, penduduk dan siapapun yang berencana datang ke wilayah Kerajaan Arab Saudi.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait