Warga sudah diminta untuk melakukan penggalian pertama pada 2019 dan kembali diteruskan pada 2021. Hingga kini sudah tergali sedalam empat meter dan menemukan bangunan benteng utama candi setinggi tiga meter.
“Saya berharap, penemuan bangunan sejarah ini bisa dikembangkan oleh pemerintah daerah agar menjadi tempat wisata sejarah baru di Kendal,” katanya.
Sementara Ketua tim penelitian Puslitarkenas, Agustijanto Indrajaja mengatakan, kedua candi tersebut ditemukan pada 2018 lalu.
Saat itu, pihaknya melakukan pencarian dan penelitian peninggalan hindu-budha di sepanjang pantai utara Jawa Tengah dari Kabupaten Brebes hingga Rembang. Berdasarkan tema besar ini, pihaknya ingin tahu bagaimana pengaruh Hindu-Budha di Jawa Tengah .
“Salah satu titik bangunan candi berupa tumpukan batu bata atau boto tumpang dengan luas perkiraan 24x24 meter persegi dan ketinggian mencapai 3-4 meter. Penggalian sempat terhenti pada 2020 karena terdampak pandemi Covid-19 sehingga diteruskan pada 2021,” kata Agustijanto.
Menurutnya, bentuk candi ada tangga masuk, ketinggian dari lantai hampir tiga meter karena di bagian pesisir pantai kebanyakan candi berupa boto tumpang.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait