“Jangan sampai karena uang, kesempatan, terus kemudian main joki-jokian. Udahlah fair-fair saja. Karena ini kebutuhannya bukan soal pencapaian hanya target statistik, tapi ini untuk kesehatan dan melindungi masyarakat,” tegasnya.
Ganjar mengatakan, masyarakat yang enggan divaksin lebih baik berkonsultasi dengan ahlinya. Jika ragu atau takut untuk vaksin, Dia meminta agar masyarakat menggali informasi lebih banyak.
“Kita tuh mau melindungi jadi jangan dijokiin. mending konsultasi saja, apa problemnya. Takut? Anak-anak tadi ada yang takut, sampai nangis. Begitu disuntik cus ternyata nggak sakit. Sama, sudah terlanjur takut tapi kemudian nggak divaksin kan sayang, mending menurut saya tetap kita edukasi, konsultasi saja atau nggak usah pakai joki. Kalau ketemu (joki vaksin) lagi ya proses saja,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu di Semarang berinisial DS (41) tertangkap basah mengikuti vaksinasi dengan menggunakan kartu identitas orang lain di Puskesmas Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Senin (3/1). DS mengaku mau menjadi joki vaksin karena tergiur upah Rp500.000.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait