"Banyak perempuan yang peduli sekali dengan isu lingkungan, termasuk stunting. Hak-hak mereproduksi dan sebagainya. Saya kira, hari ini perlu rekomendasi-rekomendasi itu," ujar Bacapres Partai Perindo ini.
Ganjar juga mengutip bagaimana perjuangan seorang perempuan tempo dulu. Ia mengutip sebuah cerita tentang pejuang tangguh asal Aceh, Potjut Meurah Intan, yang makamnya berada di Blora, Jawa Tengah. Ia merupakan pejuang yang gigih melawan Belanda pada akhir abad 19 hingga awal abad 20.
Ganjar menuturkan, Potjut Meurah Intan, tertangkap pada November 1902. Saat ditangkap, Potjut Meurah Intan mengalami dua luka di kepala, dua luka di bahu, sementara satu urat kening dan otot tumitnya putus. Potjut ditemukan terbaring di tanah penuh dengan darah dan lumpur.
"Namun beliau tetap tidak menyerah dan terus melawan. Beliau kemudian diasingkan ke Blora dan meninggal di sana. Makamnya ada di Blora dan sekarang kami rawat," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait