Naiknya biaya kirim tak diimbangi naiknya harga salak yang hanya Rp5.000 per kilogram. Para pelaku usaha hanya bisa menutup biaya produksi dan modal membeli buah salak dari petani.
“Untuk menghindari kerugian lebih besar, terpaksa mengurangi karyawan dari sebelumnya 11 orang kini hanya 5 orang bergantian,” kata salah satu pengusaha pengiriman buah salak, Purwadi, Rabu (14/9/2022).
Bahkan tak sedikit pelaku usaha pengiriman buah di Banjarnegara mengalami gulung tikar sebagai dampak kenaikan harga BBM.
Dikatakannya, dampak pandemi Covid-19 membuat ekonomi belum stabil. Kini mereka harus mampu bertahan di tengah gejolak naiknya harga BBM.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait