ilustrasi petani saat panen. (dok iNews)

Petani sendiri terpaksa melakukan panen sendiri/ dengan dibantu kerabatnya untuk menghemat biaya panen yang mencapai jutaan rupiah. Petani juga melakukan penen dengan mesin tradisonal. “Tidak menggunakan mesin agar masih  mendapatkan untung,” katanya.

Sementara itu Ketua HKTI Kendal, Tardi dengan tegas menolak  rencana pemerintah yang akan mengimpor beras. Pasalnya sekarang memasuki  panen raya, sementara harga gabah basah saat ini juga anjlok. “Jika tetap  impor beras dikhawatirkan, harga gabah bisa semakin anjlok dan kerugian petani semakin banyak,” kata Tardi.

Menurutnya, keuntungan petani berkurang karena biaya pengelolaan tanaman padi. “Tiap tahun cenderung naik. Selain  harga sewa lahan sawah dan upah buruh tani yang naik, kelangkaan pupuk bersubsidi membuat  biaya untuk perawatan bertambah,” ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network