Aminah, warga Desa Karangasem yang sudah datang lebih awal mengaku sangat senang haul bisa terlaksana kembali. “Saya bersama keluarga datang untuk ikut mencari berkah dari peringatan haul Ki Ageng Tirto,” ujarnya.
Selain mengikuti haul di halaman makam, beberapa warga juga rela berjalan menyusuri bukit sejauh 500 meter untuk mengambil air di sebuah mata air Majapahit yang dipercaya bisa menyembuhkan beberapa macam penyakit.
Menurut juru kunci makam Ki Ageng Tirto, sumber air ini merupakan sumber yang dibuat oleh Ki Ageng Tirto di saat warga mengalami kekeringan berkepanjangan.
Dengan kekuatan dan doa kepada sang pencipta, maka doa Ki Ageng Tirto diijabah dan terjadilah semburan air yang muncul dari sebuah lubang yang bisa digunakan warga untuk kehidupan sehari-hari.
Hingga kini sumber air Majapahit ini masih terus mengalirkan air bersih meski dilanda kekeringan berkepanjangan.
Dengan tradisi haul Ki Ageng Tirto, diharapkan bisa menjadi sebuah tata cara penghormatan kepada leluhur dan menjadi salah satu cara untuk melestarikan budaya dan sejarah lokal.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait