Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Salatiga Arso Aji Sarjiarto mengatakan, usaha restoran dan perhotelan tahun ini sepi. Pandemi Covid-19 belum berakhir sehingga berdampak pada omzet penjualan dan jasa.
"Lebaran ini jauh dari prediksi. Tetapi dibandingkan tahun 2020 memang ada peningkatan meski belum sesuai harapan," ujarnya.
Dia mengatakan, pada Lebaran lalu, omzet restoran hanya 50 persen dari kapasitas. Sedangkan rata-rata hunian hotel di Salatiga kurang lebih 35 persen.
"Kondisi ini membuat kami harus prihatin.Saat ini yang penting selalu menekankan pentingnya protokol kesehatan, agar tamu nyaman dan aman," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait